TANJUNG SELOR – Gelombang tinggi di perairan Tarakan sejak beberapa hari ini, berdampak pada arus penumpang dari Tanjung Selor, Bulungan tujuan Tarakan.
Kemarin misalnya. Dari pantauan media ini di Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor, jumlah penumpang tidak sebanyak seperti biasanya. Itu pun diakui Kepala Pos Pelabuhan Kayan II Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tanjung Selor, Ariyanto.
Menurutnya, sejak Senin (5/8), jumlah penumpang sudah mulai turun. Sebelum gelombang tinggi jumlah penumpang masih di atas 700 orang per hari. Namun, sejak Senin, jumlah penumpang menjadi 400 orang per hari. Bahkan, dia menyebut ada beberapa speedboat reguler dengan kapasitas di atas 30 orang yang hanya membawa 15-19 penumpang.
“Di muara Tanjung Selor-Tarakan speedboat banyak yang tertahan. Biasanya kalau terjadi gelombang tinggi speedboat dari Tanjung Selor akan bersandar di pos muara sembari menunggu informasi dari Tarakan. Kalau cuaca belum membaik, maka speedboat tidak akan melanjutkan pelayaran,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan. Sebab, yang mengetahui keadaan di Tarakan adalah KSOP. Jika KSOP dan pihak speedboat memberikan informasi gelombang tinggi, kata dia, maka petugas di Pelabuhan Kayan II tidak akan memberikan rekomendasi kepada speedboat untuk berlayar.
“Karena itu akan membahayakan penumpang,” ujarnya. (*/fai/fen)