TARAKAN – Gelombang tinggi di perairan Kalimantan Utara sejak beberapa hari ini, memakan korban jiwa. Warga RT 63 Kelurahan Karang Anyar bernama Umar, meninggal dunia setelah perahunya dihantam gelombang di sekitar dermaga Lantamal XIII/Tarakan, Kamis (8/8).
Musibah itu dibenarkan anak tiri Umar bernama Suwardi. Sebelum kecelakaan, ia bersama ayahnya pergi membeli perahu di Pantai Amal. Setelah melakukan pembayaran, ia dan ayahnya membawa perahu tersebut dari Pantai Amal menuju Selumit (belakang BRI).
Namun, saat melintas di sekitar dermaga Lantamal XIII/Tarakan, sekira pukul 14.30 Wita, perahu dihantam gelombang yang mengakibatkan Umar jatuh ke laut.
“Dihantam gelombang, perahu miring, bapak jatuh dari perahu,” ujar Suwardi kepada awak media.
Suwardi bukan tanpa usaha untuk menolong ayahnya. Meski mengaku tidak mampu membawa perahu menggunakan mesin yang ada, ia sempat melemparkan tali ke arah ayahnya. Namun, tidak mampu terjangkau. Sementara, ayahnya terus dibawa hanyut gelombang hingga ke dermaga Lantamal XIII/Tarakan.
Ia kemudian berteriak meminta tolong dengan harapan bisa didengar warga sekitar. Usahanya membuahkan hasil. Suwardi menuturkan, ada seorang warga yang pergi mencari ayahnya hingga menemukan dan membawa ke bibir pantai.
Menurut Suwardi, ayahnya bisa berenang. Namun, ayahnya diduga meninggal setelah kelelahan berenang dan tenggelam. Sekira pukul 15.00 Wita, kepolisian datang untuk melakukan identifikasi. (mrs/fen)