TANJUNG SELOR – Efisiensi pada belanja pegawai kembali akan dilakukan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pada tahun depan. Misal, penggunaan anggaran untuk perjalanan dinas.
Dia meminta pegawai di lingkup Pemprov Kaltara memilah mana yang mendesak, dan mana yang tidak terlalu penting. “Kita juga tegas terhadap pegawai yang tidak rajin. Jika tidak rajin, bisa dipangkas insentifnya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga memberi perhatian terhadap belanja alat tulis kantor. Menurutnya, walaupun nilainya di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) kecil. Namun, jika ditotal terlihat banyak. Karena itu, dia meminta belanja alat tulis kantor dipaketkan.
Kebijakan efisiensi belanja pegawai ini, diakuinya akan memiliki dampak. Yakni, adanya pegawai yang tidak suka. Namun, dia yakin secara perlahan akan dimengerti oleh pegawai.
Tak hanya belanja pegawai. Irianto juga menyatakan akan melakukan efisiensi pada belanja langsung. Terutama belanja langsung yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat.
Dia mencontohkan seperti kegiatan-kegiatan yang penyelesaiannya berlangsung lama. “Misalnya, pembangunan jalan yang panjangnya mencapai 50 kilometer. Ternyata tiap tahun yang dibangun 2 kilometer,” ujarnya.
Menurutnya, akan rugi jika nilai pembangunan mencapai Rp 20 miliar, kemudian hanya bisa dibangun 10 kilometer saja. Padahal, kata dia, dengan anggaran yang dialokasikan seharusnya jalan bisa tembus sepanjang 50 kilometer.
Untuk bidang kesehatan dan pendidikan, Irianto memastikan tidak dilakukan pengurangan. Karena menurutnya, kesehatan dan pendidikan sangat dibutuhkan.
“Jadi, ada beberapa proyek yang uangnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Dan, berdampak langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Untuk diketahui, kebijakan efisiensi yang dilakukan pada tahun ini, misalnya, memberikan dampak langsung kepada masyarakat melalui program memperbaiki rumah warga kurang mampu. (*/fai/fen)
