Ikut terlibat dalam tim sukses pasangan Khairul dan Effendhi Djuprianto pada Pilkada Tarakan, membuat Dino Andrian tertarik “bertarung” di pesta demokrasi 2019.
MUHAMMAD RAJAB, Tarakan
PILKADA Tarakan 2018 menjadi awal Dino terjun ke panggung politik. Bermula pada 2007, pria kelahiran Slamet Raharjo, 6 Maret 1986 ini terlibat dalam tim sukses Khairul dan Effendhi Djuprianto.
Setelah pilkada selesai, Dino langsung mendapat kesempatan bergabung ke Hanura dan menjadi salah satu calon anggota legislatif di Pemilu 2019. Kebetulan ketika Pilwali Tarakan, Hanura menjadi salah satu partai pengusung Khairul dan Effendhi Djuprianto.
“Di 2018, pertengahan tahun itu yang kemudian menjadi momentum awal keinginan begitu kuat. Kemudian saya memutuskan untuk masuk di Partai Hanura,” ujarnya, Kamis (15/8).
Pria 33 tahun ini kemudian mendaftar sebagai caleg Hanura untuk daerah pemilihan Tarakan Barat, dan termasuk wajah baru di daftar caleg Hanura.
Usahanya kurang lebih setahun mengikuti tahapan pileg langsung berbuah hasil. Dino Adrian meraih suara terbanyak di antara 30 anggota DPRD Tarakan, dengan jumlah 2.896 suara.
Hanura sebenarnya bukan partai pertama Dino Andrian. Ia sempat mendapat tawaran bergabung di partai lain. Bahkan, sempat menjadi kader Partai Demokrat. Namun, hanya dalam hitungan bulan. Ia kemudian pindah ke Hanura, karena merasa sehati sesuai nama partainya.
“Saya tertarik dengan namanya. Secara diksi, Partai Hanura ini kan akronim dari Partai Hati Nurani Rakyat. Saya meyakini segala sesuatu yang dilakukan berdasarkan hati nurani, pasti tidak akan salah,” ujar suami Siniati ini.
Meski belum lama terjun ke dunia politik, pria yang sudah dikaruniai dua anak ini mengaku suka dengan politik sejak mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, melalui keterlibatannya di sejumlah organisasi kampus.
Baginya, politik merupakan salah satu alat perjuangan untuk ikut mewujudkan cita-cita bangsa. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur.
Keterlibatannya dalam dunia politik juga didukung keluarga. Termasuk istrinya, Siniati yang sangat paham dengan kesibukan suaminya jika terjun ke dunia politik.
Meskipun termasuk wajah baru di gedung DPRD Tarakan, Dino tidak asing bagi sebagian warga Tarakan. Terutama pecinta olahraga sepak bola dan futsal. Dino hobi dengan olahraga mengolah si kulit bundar. Selain menjadi pemain, ia juga menjadi wasit futsal.
