TANJUNG SELOR - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sesuai hasil evaluasi Pemprov Kaltara, banyak manfaat maupun hasilnya yang dirasakan masyarakat.
Indikator kemajuan yang ada di Kaltara ditunjukkan dengan data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara. Baik hal itu menyangkut pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, kemiskinan dan pemerataan pendapatan.
Menurut Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, setelah 74 tahun Indonesia merdeka, masyarakat Kaltara sebagai provinsi termuda, mulai perbatasan hingga pesisir, sudah merasakan kerja pemerintah dan negara. "Kita bersyukur Indonesia dalam keadaan aman dan damai. Terus maju untuk memiliki daya saing dengan bangsa-bangsa yang lain," terang Irianto yang ditemui usai upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, di Lapangan Agastish, kemarin (17/8).
Meskinya, di usia 74 tahun ini, khususnya bagi masyarakat Kaltara makin matang melihat setiap persoalan dan situasi. "Jangan mudah terjebak upaya provokasi, adu domba. Apalagi nanti ada pilkada, yang merupakan kepentingan sesaat. Kita seolah menjadi musuh yang sangat menyakitkan," ungkapnya.
Melihat pengalaman saat Pilpres 2019, lanjut Irianto, partai yang bertarung mengusung calon presiden pada akhirnya tetap berdamai. Mestinya sadar bahwa politik itu sifatnya jangka pendek. "Sangat rugi ketika usia kemerdekaan 74 tahun, tapi masyarakat masih ada yang susah disiplin dan sulit berubah," ujarnya.
Pada peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Kaltara, gubernur bertindak selaku inspektur upacara. Usai upacara, gubernur memberikan berbagai penghargaan. Seperti penghargaan terhadap purna bakti yang telah pensiun hingga sekolah yang meraih predikat terbaik. (uno)