TANJUNG SELOR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara saat ini tengah mengembangkan produk-produk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kaltara.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Kaltara, Amat mengatakan, produk dari siswa-siswi SMK di Kaltara yang dikembangkan di antaranya kerajinan tangan, abon, bandeng tanpa duri, keripik dan pupuk kompos.
Untuk mendukung pengembangan produk SMK, pihaknya berupaya melengkapi fasilitas penunjang produksi di setiap satuan pendidikan. “Setiap tahun kami memberikan fasilitasi penyediaan alat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang produksi SMK. Kami terus mendorong hal itu,” ucapnya, Senin (19/8).
Tahun ini, pihaknya melakukan riset pasar untuk produk SMK. Karena orientasinya profit, menurut dia, perlu dipikirkan persoalan biaya produksi sampai penjualan. Terutama sasaran pasar yang harus jelas arahnya.
Produksi SMK, lanjutnya Amat, akan didukung baik dari sisi pemasaran hingga pengembangannya. Sehingga diperlukan keterlibatan instansi di Pemprov Kaltara hingga kabupaten/kota. Mengingat produk tersebut adalah hasil karya lokal anak bangsa, sehingga peran internal pemerintah memang sangat diperlukan.
“Target bisa lewat event dengan memberikan stand untuk mereka berjualan. Jadi kita akan minta dukungan juga dari instansi lain untuk membeli. Karena siapa lagi kalau bukan dari kita yang pertama dukung,” jelasnya
Selain itu, satuan pendidikan juga perlu memperhatikan standarisasi dan kelengkapan dari produk yang dihasilkan. Baik sertifikat kesehatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikasi halal dan label-label lain sesuai ketentuan yang sudah ada. Sehingga produk SMK bisa memiliki nilai jual tinggi.
Dia berharap produk SMK bisa meramaikan pasar produk baik makanan maupun kerajinan tangan di daerah. “Jadi bisa berbanding lurus dengan kompetensi yang dimiliki siswa-siswi,” tandasnya. (*/fai/har)