TANJUNG SELOR – Wakil Ketua DPRD Kaltara Abdul Djalil Fattah mengungkapkan, pelayanan kesehatan di perbatasan belum maksimal.
Karena itu, dia menyarankan program pelayanan kesehatan dilakukan kajian, terutama yang menyangkut kekurangan fasilitas. “Juga perlu mengkaji hal-hal lain seperti pemetaan karakteristik penyakit,” ujarnya, Senin (19/8).
Pemetaan karakteristik penyakit, lanjutnya, dilakukan untuk mengetahui fungsi pelayanan kesehatan yang dihadapi pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. “ketika sudah diketahui karakterisriknya, kita bisa menekan penyebaran penyakit di masyarakat,” kata dia.
Menurutnya, setiap daerah perbatasan di Kaltara memiliki jenis penyakit berbeda yang mayoritas menyerang masyarakat. Dengan mengetahui secara pasti jenis-jenis tersebut, diharapkan ada pola penanganan yang cepat. “Dengan penanganan yang cepat, dampaknya ke masyarakat adalah pelayanan kesehatan bisa merata di daerah perbatasan,” ujarnya.
Program yang bersifat simultan, kata Djalil, memang tepat diambil sebagai respons cepat pemerintah terhadap kondisi yang ada di masyarakat. “Untuk mengimbanginya, perlu terus dikumpulkan data-data yang pasti. Sehingga, ada referensi yang baik dalam menyusun master plan pelayanan kesehatan untuk jangka waktu pendek hingga panjang,” ujarnya. (adv/*/fai/fen)
