TANJUNG SELOR – Sebanyak 11 ibu hamil terindentifikasi mengidap HIV/AIDS. Dari data Dinas Kesehatan Kaltara, 11 ibu hamil tersebut berada di Malinau, Nunukan, Tarakan dan Tana Tidung. (Selengkapnya lihat infografis)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Agust Suwandy mengatakan, ibu hamil yang terindikasi HIV/AIDS kemungkinan besar akan melahirkan anak yang mengidap HIV/AIDS.
Apabila cepat terdeteksi, minimal enam bulan sebelum melahirkan, kata dia, ada kemungkinan bayi yang dilahirkan tidak mengidap HIV/AIDS. Karena menurutnya, sudah ada beberapa kejadian dan menjalani terapi selama enam bulan di masa kehamilan. Hasilnya, bayi yang dilahirkan tidak mengidap HIV/AIDS.
Dalam penanganannya, dia menyatakan Dinkes Kaltara menerapkan program triple eliminasi. Semua ibu hamil akan diperiksa tiga penyakit menular. Yang pertama HIV/AIDS, kedua hepatitis B dan ketiga infeksi menular seksual.
“Jadi, setiap ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas, wajib mendapatkan pemeriksaan tiga penyakit itu. Dari situ kita akan bisa menjaring mana bumil (ibu hamil) yang kena hepatitis B maupun HIV,” jelasnya.
Pemeriksaan itu, lanjutnya, minimal satu kali dalam masa kehamilan, khususnya di awal masa kehamilan. Dan, dia menekankan pemeriksaan itu wajib dilakukan. Sebab, jika ditemukan ada penyakit menular seperti HIV/AIDS dan sejenisnya, dapat dilakukan penanganan dengan cepat.
Terkait penyebab ibu hamil terindikasi HIV/AIDS, dia menyebutkan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Di antaranya, pernah melakukan seks bebas atau melalui jarum suntik. (*/fai/fen)
