TANJUNG SELOR – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Munafrizal Manan mengaku pihaknya telah menerima dua laporan kasus konflik agraria.
Salah satunya, kata dia, dari Bulungan. Dan, telah ditindaklanjuti pihaknya, dengan tahapan koresponden dan juga melakukan klarifikasi dengan pihak terkait.
“Saat ini sudah berproses dan sudah menyatakan klarifikasi. Dan, kami memang berupaya agar permasalahan konflik agraria dapat diselesaikan dengan cara mediasi,” ujarnya usai menjadi narasumber Respons Kaltara, Selasa (20/8).
Selain itu, dia juga menyebut adanya satu laporan intoleransi di Tarakan. Namun begitu, pihaknya belum memastikan laporan tersebut dari kelompok mana.
“Kalau bisa, persoalan intoleransi ini diselesaikan di daerah. Kalau itu ternyata terus bereskalasi atau bertambah persoalannya, maka Komnas HAM siap saja membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltara Sanusi menyebutkan, konflik agraria telah ditangani pihaknya sesuai aturan. Seperti persoalan pembebasan lahan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor.
“Sebagaimana mekanisme yang ada, kami sebagai pengguna lahan dan kami melaporkan terkait penggunaan lahan itu ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulungan. Kemudian kami lakukan perencanaan. Itu sesuai mekanisme yang ada,” bebernya.
Lanjut Sanusi, seusai Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Pemprov Kaltara berkoordinasi dengan BPN. Sebab, yang melakukan pembebasan lahan adalah BPN Bulungan. Fakta di lapangan, kata dia, terjadi beberapa hal yang membuat pihak terkait kurang puas.
“Meskipun begitu, setelah kita lakukan verifikasi ada tumpang tindih lahan. Namun dapat diselesaikan,” ujarnya.
Persoalan agraria, menurut Sanusi, dievaluasi oleh pemerintah pusat sampai mana penanganan yang dilakukan berkaitan dengan masalah HAM. “Jadi, bukan hanya Pemprov saja yang bekerja. Kita bersama dengan Komnas HAM juga mensosialisasikan persoalan HAM, termasuk yang berkaitan dengan konflik agraria. Termasuk persoalan intoleransi juga kita selesaikan,” ujarnya. (*/fai/fen)
