TANJUNG SELOR – Hingga saat ini, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih kekurangan 241 guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Dari pemetaan dan pendataan guru yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara tahun lalu, untuk guru tingkat SMA, SMK dan SLB ada 616 orang. Dari jumlah itu, sudah terisi 100 orang melalui program guru garis depan (GGD), dan 275 orang hasil rekrutmen CPNS tahun lalu.
"Kalau guru non-PNS Kaltara tidak ada kekurangan. Karena ada pengisian GGD dan CPNS. Jadi yang kita butuhkan 241 guru PNS," jelas Kepala Disdikbud Kaltara, Sigit Muryono.
Sigit mengaku telah telah menyampaikan hal ini ke pemerintah pusat. “Usulan tahun ini sudah diinput dan kita sesuaikan dengan kebutuhan. Jika belum masuk, usulannya akan kita upayakan terus," katanya.
Lebih lanjut, untuk menopang kebutuhan guru di Kaltara, terbantu dengan adanya tenaga non-PNS atau guru kontrak sebanyak 467 orang. “Tapi kira harapkan dapat terisi guru PNS," lanjutnya.
Sigit mengakui, Kaltara membutuhkan guru produktif, seperti Kimia dan teknik mesin. Saat ini guru yang banyak mengisi formasi yakni normatif dan adaptif. Karena itu, ia berharap pada penerimaan CPNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), lebih banyak menjaring guru-guru produktif.
“Guru yang berusia tua tidak efektif mengajar. Berarti tinggal memasuki masa pensiun 60 tahun,” pungkasnya. (uno/har)
