Ngga Kalah dengan di Kota, di Perbatasan Sekarang Siaran Televisi Bening..!!

- Minggu, 1 September 2019 | 20:57 WIB

Upaya Pemerintah Pusat membangun Indonesia dari pinggiran tidak hanya di bidang infrastruktur jalan. Tetapi juga di bidang telekomunikasi. Hadirnya layanan televisi digital di perbatasan menjadi salah satu bukti keseriusan membangun Indonesia dari pinggiran.

Muhammad Rajabsyah, Nunukan

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meresmikan dimulainya era televisi digital di wilayah perbatasan, Sabtu (31/8). Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dipilih sebagai pusat peresmian.

Selain belum pernah dikunjungi Menkominfo, juga untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat Kaltara terutama di Nunukan yang belum memahami akan manfaat televisi digital. "Nunukan sengaja dipilih. Ini juga pada saat bersamaan kita meluncurkan di perbatasan Batam, di Jayapura dan di Nunukan. Di Batam sudah terbiasa, di Jayapura juga sudah sering, karena saya belum pernah ke Nunukan, jadi kita laksanakan di Nunukan," kata Rudiantara, sebelum menutup arahannya di GOR Dwi Kora.

Lalu apa itu televisi digital ini? Rudiantara menjelaskan bahwa televisi digital merupakan transformasi dari sebelumnya berupa televisi analog. Dengan televisi digital, Rudiantara menjamin warga perbatasan Kaltara sudah bisa menyaksikan dengan kualitas gambar yang bersih.

“Yang pasti kualitas gambarnya itu jauh lebih bagus. Kalau analog ada semutan gambarnya. Kalau digital ini mulus,” ungkap Rudiantara menjamin kualitasnya.

Menurutnya, negara maju seperti Jepang sudah menerapkan televisi digital sejak beberapa tahun lalu. Saat ini sudah dalam tahap lanjut sehingga bisa menghasilkan gambar televisi seperti tiga dimensi.

Sejumlah media televisi nasional, menurut Rudiantara, sebenarnya sudah menerapkan era digitalisasi sejak 2007. Namun, Rudiantara tidak menampik, ada kendala yang menghambat serta butuh proses transisi layaknya proses transformasi dari taksi mangkal menuju taksi argometer.

Kendala yang menghambat kata Rudiantara, yakni proses legislasi yakni mengubah Undang-Undang agar bisa menerapkan outomatic switch off, di mana semua media nasional nantinya bisa berpindah ke era digital.

Yang lebih penting lagi, kata Rudiantara, dengan televisi digital, sekaligus melakukan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi. Sehingga sisanya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Pemerintah Pusat sendiri berencana untuk memanfaatkan sisa frekuensi itu nantinya untuk kegiatan kebencanaan.

“Karena kalau menggunakan digital, frekuensi yang sekarang digunakannya berbagi dengan kualitas yang lebih bagus. Sisa frekuensinya inilah yang dimanfaatkan untuk membangun kembali terutama di daerah-daerah yang seperti perbatasan ini,” ungkapnya.

Untuk menonton televisi digital, masyarakat bisa menggunakan dua cara. Jika membeli televisi model baru (LED), sudah bisa langsung menonton siaran televisi digital. Namun kalau masih menggunakan televisi tabung, harus menyiapkan peralatan set top box.

Program transformasi digital ini juga menjadi bagian dari upaya pihaknya mendukung kebijakan Pemerintah Pusat memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

Dikatakannya, Kemenkominfo bersama operator seluler saat ini sedang merancang jaringan untuk Kalimantan, sebagaimana program palapa ring yang membangun jaringan internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia.

“Nantinya kita mempunyai khusus di Kalimantan. Kalau Indonesia palapa ring, nanti kita buat namanya Kalimantan ring untuk meningkatkan keandalan infrastruktur digital di Kalimantan,” tutur Rudiantara. (*/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X