Lulusan SMA Banyak Menganggur

- Kamis, 5 September 2019 | 19:34 WIB

TARAKAN – Hasil survei angkatan kerja yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 lalu, ada kenaikan angka pengangguran dari tahun sebelumnya.

Namun, data tersebut bisa berubah, karena hasil survei angkatan kerja tahun ini baru selesai dilakukan pada Agustus. Angka pengangguran pada 2018 sebanyak 6.947 orang atau sebesar 5,94 persen dari jumlah penduduk usia kerja yang mencapai 187.607 orang. Sedangkan tahun sebelumnya, hanya 5,59 persen atau sebanyak 6.661 orang. Populasi angka pengangguran sendiri merujuk pada penduduk usia kerja 15 tahun ke atas.

Dari jumlah sebanyak itu, lulusan SMA/sederajat masih mendominasi. “Kalau dari strukur pendidikannya yang 15 tahun ke atas itu paling banyak SMA. Terus yang kedua itu SD, baru yang SMP, baru yang perguruan tinggi,” ujar Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Tarakan, Anis Setyorini.

Meski demikian, hasil analisis pihaknya partisipasi penduduk usia 15 tahun ke atas melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, juga meningkat. Karena itu, pihaknya pun tidak mau menyimpulkan bahwa dampak meningkatnya angka pengangguran disebabkan gagalnya program pemerintah menekan angka pengangguran.

Tapi, lanjut Anis, tetap saja harus ada strategi yang dilakukan Pemkot Tarakan untuk mengatasinya. Misal, dengan memudahkan pengusaha di sektor perdagangan untuk berinvestasi sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Karena sektor perdagangan dinilai paling banyak menyerap tenaga kerja di Tarakan. Selain perdagangan, sektor perhotelan dan jasa juga punya peluang.

“Kalau sektor perdagangan itu kan kebanyakan mereka yang punya usaha sendiri. Kebanyakan itu kan mereka yang menciptakan lapangan kerja sendiri, modal sendiri, jadinya mungkin kalau lihat strukturnya seperti itu,” bebernya.

Pemkot Tarakan juga diharapkan bisa meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pelatihan. Karena mengharapkan ketersediaan lapangan kerja yang cukup, dinilai Anis sulit. Karena terbatas.

Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkot Tarakan Jamaluddin, mengaku pemerintah daerah sudah melakukan upaya mengurangi pengangguran. Selain melalui job fair atau bursa kerja, juga memberikan pelatihan berbasis kompetensi.

Menanggapi data pengangguran BPS, menurut Jamaluddin, bisa saja seperti itu jumlahnya, karena tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup. Karena itu, kata dia, dengan pelatihan yang diberikan, selain menjadikan warga siap kerja, juga diharapkan bisa menjadi bekal untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. (mrs/fen)

 

Angkatan kerja menurut tingkat pendidikan, jenis kelamin dan jenis kegiatan:

 

Tingkat Pendidikan       Jenis             Angkatan Kerja (orang)          Total (orang)

                                 Kelamin         Bekerja       Pengangguran      

SD                             Laki-laki         15.139              917                      16.056       

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X