Gubernur Minta Kades dan Camat Serius Perhatikan KIA

- Selasa, 10 September 2019 | 18:00 WIB

TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie meminta kepada para camat dan kepala desa untuk semakin serius memperhatikan kesehatan ibu dan anak (KIA). Tak hanya kesehatan fisik, tapi juga jiwa sang ibu hamil. 

 

Itu disampaikan Gubernur saat membuka rapat koordinasi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD) di meeting room Swiss-Belhotel Tarakan, Minggu (8/9) malam.

 

Imbauan Irianto tersebut, berkaitan dengan upaya penanganan stunting. “Dengan memperhatikan KIA, maka diharapkan dapat terlahir bayi yang sehat secara fisik juga kejiwaan. Dalam banyak pengalaman, ibu hamil yang mengalami psikis tertekan akan berpengaruh bayi yang akan dilahirkan. Salah satu dampaknya adalah bayi yang lahir stunting,” ujarnya.

 

Setelah dilahirkan, selama 1.000 hari kehidupannya anak harus mendapatkan pengawasan dan perhatian lebih. “Jangan pernah menganggap enteng pendapat seorang anak. Dengan begitu, maka si anak akan tumbuh menjadi orang yang percaya diri, santun dan kreatif,” ujarnya.

 

Pemerintah pun telah mencantumkan upaya tersebut ke dalam Nawacita. Tepatnya, Nawacita ke-3 dan ke-5. Dimana pada Nawacita ke-3 adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Lalu, pada Nawacita ke-5 meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektare, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di 2019. 

 

“Dari itu, menurut saya, camat dan kades adalah pemimpin sesungguhnya. Utamanya di lini terluar wilayah pemerintahan. Dengan memperkuat jajaran pemerintahan dibawah, maka yang di atas akan kuat. Begitu pula sebaliknya. Dari itu, keberadaan camat dan kades harus diperkuat. Jika desa dan camat maju sejahtera, maka negara akan maju dan sejahtera juga,” tutur Gubernur.

 

Upaya itu juga merupakan dukungan Pemprov Kaltara terhadap upaya pemerintah mewujudkan Generasi Emas pada 2045. “Saat itu (tahun 2045) Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi. Apabila bonus itu dimanfaatkan dengan baik, maka akan menjadi keuntungan bagi Indonesia, khususnya Kaltara. Namun, apabila terabaikan, maka akan menjadi permasalahan baru bagi Indonesia,” ujarnya.

 

Menilik hal tersebut, Gubernur menilai bahwa persoalan utama saat ini, adalah mengelola manusia itu sendiri. “Salah satu aspek penting dari pengelolaan manusia dari ekonomi dan sosial, PBB menyepakati pengukurannya melalui Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikatornya terdiri dari 3 unsur. Salah satunya, faktor kesehatan. Di sini manusia sebelum lahir harus dikelola dengan baik, bahkan dalam perkawinan dalam kandungan ibu, melahirkan dan selanjutnya. Ibu hamil harusnya mendapatkan perhatian khusus, guna memastikan kecerdasan anak yang dikandung dan dilahirkannya kelak,” ujarnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab PPU Siapkan Sembilan Zona Menarik Wisata

Jumat, 26 April 2024 | 09:23 WIB

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB
X