TARAKAN – Janji politik Khairul dan Effendhi Djuprianto terkait program kepemilikkan rumah murah tanpa uang muka atau DP 0 persen, direalisasikan.
Rabu (11/9), Wali Kota Tarakan Khairul menyerahkan kunci rumah kepada masyarakat yang telah lolos BI checking dan melakukan akad. Mereka akan menempati perumahan yang dibangun PT. Meridal Khair Bersaudara di Jalan Aki Pingka, Kelurahan Juata Permai, Kecamatan Tarakan Utara. Dari 10 unit rumah telah dibangun, kunci diserahkan kepada tiga perwalikan masyarakat.
Selain penyerahan kunci rumah, Wali Kota juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT. Meridal Khair Bersaudara selaku pengembang bersama perbankan dalam rangka penyediaan rumah murah bersubsidi tanpa DP.
Bagi Pemkot Tarakan, hal itu sekaligus menjawab keraguan masyarakat bahwa program rumah DP 0 persen bakal sulit terwujud, karena pada umumnya program perumahan melalui perbankan, meski bersubsidi dari pemerintah selalu ditarik uang muka.
Meski demikian, Khairul juga mengaku sempat khawatir, karena rumah tersebut sebenarnya sudah jadi sejak 5 bulan lalu, namun belum ditempati masyarakat. Penyebabnya menunggu proses akad kredit di bank yang memakan waktu lama.
Hal itu menjadi kendala bagi developer lain untuk merealisasikan program tersebut. Oleh karena itu, saat ini Pemkot Tarakan fokus mendorong satu developer yang telah membangun perumahan agar program tersebut berjalan sesuai harapan.
Namun, bukan berarti Pemkot Tarakan menutup diri bagi developer lain. Dikatakan, Pemkot Tarakan membuka diri dengan catatan sesuai yang telah diprogramkan, yakni tidak ditarik biaya sepeser pun saat pengajuan.
“Kalau ini betul-betul free, 0 persen, betul-betul nol. Jadi, nanti kalau bilang bohong bisa ditanya yang sudah akad, apakah ada uang muka,” ujarnya.
Dijelaskan, program DP 0 persen merupakan modifikasi antara program pemerintah pusat melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan program OKE. Program tersebut pun lahir dari aspirasi masyarakat yang ditampung Khairul dan Effendhi Djuprianto ketika mengikuti Pilkada 2018 lalu, terutama para buruh dan nelayan yang kesulitan memiliki rumah, karena terbentuk uang muka.
Saat ini, dia menyebut sudah sekitar 500 warga masuk daftar tunggu, karena telah lolos BI checking untuk mendapatkan program rumah murah tanpa uang muka tersebut. Sementara, baru empat masyarakat yang telah menyelesaikan proses akad dengan siap menempati rumah tersebut.
Adapun rumah yang selesai dibangun sebanyak 10 unit, dari rencana 320 unit yang akan dibangun di lokasi kurang lebih 4 hektare. Sehingga, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi developer maupun Pemkot Tarakan untuk merealisasikannya.
Dalam pembangunan rumah murah ini, Pemkot Tarakan juga menerapkan standar rumah. Misal, untuk luas, rumah murah dibangun dengan ukuran 6x12 meter persegi, melebihi standar minimal perumahan pemerintah pusat.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan layanan tambahan seperti pemasangan PDAM gratis, serta sudah terpasang jaringan listrik sehingga masyarakat tinggal menempati saja. Masyarakat juga mendapatkan kompor listrik gratis.
Brance Manager Bank BTN Cabang Tarakan Alem Wijaya, mengaku kendala yang dihadapi ada pada kuota FLPP dari pemerintah yang terbatas. Hingga terisa tahun ini, pihaknya hanya mendapat kuota 30 perumahan FLPP untuk seluruh Kaltara.
“Misalkan di Tarakan ini habis, kita bisa mengajukan ke pusat. Nanti pusat akan mendistribusikan ulang. Tapi memang untuk informasi terakhir kita juga sedang kekurangan, karena memang dari pemerintah pusat tidak ada alokasi tambahan,” ujarnya. (mrs/fen)
