TARAKAN – Reskrim Polres Tarakan mengungkap kasus penggelapan mobil yang diduga dikendalikan dua narapidana Lapas Kelas II Tarakan berinisial NA dan AL.
Dugaan keterlibatan dua napi Lapas Tarakan, itu setelah polisi menciduk seorang pria berinisial AR, Senin (9/9) lalu, karena diduga melakukan penggelapan mobil, dengan cara mengirimkan mobil ke Nunukan pada 2 September lalu.
Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kasat Reskrim AKP Guntar Arif Setiyoko, mengatakan AR mengaku hanya diperintah warga binaan untuk mengambil mobil dengan upah Rp 7 juta.
“Awalnya NA yang menghubungi seorang pemilik mobil berinisial BR mengaku mau sewa mobil. Selanjutnya atas perintah NA, AR mengambil mobil dan mengaku sebagai Syamsudin. Setelah ambil mobil, baru dibawa ke pelabuhan feri. Kemudian dialihkan ke AL untuk urusan pembayaran,” jelas Guntar kepada wartawan, Kamis (12/9).
Lanjutnya, sampai di pelabuhan mobil diserahkan kepada orang lain yang tidak dikenal AR. Selanjutnya, mobil tiba di Nunukan menggunakan kapal feri. Polisi menemukan mobil yang dikitim tanpa ada orang lain yang membawa.
“Ini (mobil, Red) dititipin saja di kapal. Dalam manifest ada tertera daftar mobil. Kemungkinan ada surat jalannya,” ujarnya.
Guntar juga mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan apakah ada orang lain yang terlibat. Termasuk NA dan AL yang merupakan napi Lapas Kelas II Tarakan.
“Kami akan meminjam dua warga binaan lapas untuk diperiksa terkait kasus ini. Kita duga ini jaringan. Karena AL merupakan napi kasus penggelapan mobil juga. Nanti akan kami gali lagi,” bebernya. (*/sas/fen)
