Lion Air Batal Mendarat di Juwata

- Minggu, 15 September 2019 | 23:09 WIB

KABUT asap juga mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Juwata Tarakan. Sejumlah penerbangan siang (14/9) kemarin mengalami keterlambatan. Baik Keberangkatan maupun kedatangan.

Air Port Manager Lion Air Cabang Tarakan, Muhammad Arif menjelaskan, gangguan penerbangan akibat kabut asap sudah terjadi sejak dua hari belakangan ini. Namun sejak Sabtu (14/9), kabut asap di Tarakan semakin parah dan berdampak pada penerbangan.

Maskapai Lion Air yang seharusnya tiba di Tarakan dari Jakarta pada pukul 08.43 Wita (kemarin), tidak bisa mendarat di landasan Bandara Juwata Tarakan.

“Sempat berputar dua kali di Tarakan. Tapi dengan kondisi jarak pandang 2 kilometer (km), itu tidak sesuai standar keamanan. Akhirnya pesawat kami mendarat di Balikpapan,” ungkapnya, kemarin (14/9).

Arif melanjutkan, hingga pukul 12.00 Wita, semua penerbangan Liao Air menuju Tarakan enggan diberangkatkan. Di antaranya penerbangan dari Balikpapan, Makassar serta Malinau dihentikan sementara. 

Menurut Arif, khusus pesawat yang akan mendarat di Tarakan, jarak pandang yang sesuai standar yakni 2,3 kilometer. Sementara, jarak pandang hingga pukul 12.00 Wita, Sabtu (14/9), di kisaran 2 kilometer. 

“Ditambah lagi kondisi angin yang cukup kencang membuat kabut asap tertahan di area Bandara Juwata Tarakan. Kalau dipaksakan bahaya. Bisa-bisa overshoot. Karena runway tidak kelihatan, bisa keluar. Makanya ke Balikpapan dulu. Sambil menunggu perkembangan terbaru (cuaca) di Tarakan,” jelasnya.

Sementara maskapai yang melakukan penerbangan pada pagi hari, menurut Arif, masih dalam kategori aman. Pasalnya, pada pukul 06.00 Wita, maskapai Lion Air sempat melakukan penerbangan. 

Dari kejadian tersebut, Arif mengaku menerima keluhan, khususnya dari penumpang dari Surabaya. Namun, pihaknya sudah menyampaikan kondisi kabut yang ada di Tarakan. 

“Ini di luar kemampuan kami. Tapi kami juga beri opsi. Kalau mau re schedule boleh, tiga hari ke depan kami kasih free. Kalau mau refund, dikenakan biaya administrasi. Karena ini bukan kesalahan kami,” pungkasnya.

Senada dengan Arif, Rian, Staf Reservasi Tiketing Sriwijaya Air mengatakan, pihaknya juga mengalami keterlambatan dari Balikpapan. Penumpang yang akan berangkat pada pukul 10.00 Wita, Sabtu (14/9) juga menunggu kondisi cuaca membaik. “Kalau take off masih aman aja. Kalau ada pembatalan (penerbangan) kami pending besok (hari ini),” singkatnya.

Sementara itu, salah seorang penumpang pesawat, Muhammad Yani (17) mengaku akan bertolak ke Kota Lampung dengan menggunakan maskapai Sriwijaya Air. Namun dirinya mengaku khawatir dengan kondisi kabut asap. “Tapi saya belum menerima informasi terkait pembatalan penerbangan,” ujarnya. (*/sas/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X