TANJUNG SELOR – Dinas Kesehatan (Diskes) Bulungan baru-baru ini menemukan belasan warga di Desa Long Tungu, Kecamatan Peso Hilir menderita demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Diskes Bulungan, Kornelis Elbaar mengungkapkan, belakangan ini ditemukan 14 orang terkena virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti, dan dinyatakan positif DBD. “Dua pekan terakhir kita banyak menangani kasus ini (DBD). Ada 14 pasien yang sudah mendapat perawatan intensif di RSUD Tanjung Selor,” jelas Kornelis.
Selain langkah penaganan pasien DBD, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan penyelidikan di Desa Long Tungu. Hasilnya, sudah tidak ditemukan adanya warga yang positif DBD. Lalu Diskes melakukan sosialisasi dan bersama-sama masyarakat untuk pembersihan di lingkungan sekitar.
"Kondisi lingkungan memang kotor. Untuk penanganan di lingkungan yang berdampak DBD, sudah ditangani dengan penyemprotan dan pembersihan," ungkapnya. Diskes juga mengerahkan sejumlah dokter dan perawat untuk melakukan pengecekan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Agar tidak ada lagi warga yang terkena DBD, masyarakat harus paham dengan gejalanya. Di antaranya mengalami demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri pada tubuh dan muntah mengakibatkan kelelahan.
"Kondisi saat ini sudah aman. Kami membawa perawat dan dokter untuk mengecek warga dan memberikan pelayanan gratis," katanya.
Ditegaskannya, agar kasus DBD tak menyebar ke daerah lainnya, diperlukan peran masyarakat. Paling tidak, masyarakat bisa menjaga perilaku hidup sehat.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan lanjutnya, yakni dengan menerapkan 3M plus. Yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Untuk penyemprotan berupa fogging hanya mencegah, namun jentik-jentik nyamuk belum tentu mati. (uno/har)
