TARAKAN – Mantan Wali Kota Tarakan yang juga calon gubernur Kaltara pada Pilgub 2015 lalu, Jusuf Serang Kasim memberi isyarat untuk kembali mencalonkan diri pada Pilgub 2020.
Setelah namanya tercantum di salah satu calon pada pendaftaran yang dibuka PDIP, Jusuf SK juga menjalin komunikasi ke PKS. Itu diketahui media ini melalui posting-an salah satu kader PKS di media sosial Facebook.
Di posting-an tersebut, dikatakan bahwa Jusuf SK menyatakan niat untuk maju pada pilkada tahun depan, dan menginginkan PKS sebagai salah satu perahu politik pengusung.
“Yang sudah langsung menyatakan, istilahnya meminta PKS sebagai bagian dari pendukungnya, itu Pak Jusuf SK,” ujar Muhammad Nasir, Ketua DPW PKS Kaltara, Senin (16/9).
Namun begitu, pihaknya belum menentukan siapa calon yang akan diusung. Hasil pemilihan raya yang digelar pihaknya, beberapa waktu lalu, ada tiga figur yang menguat. Hanya saja, Nasir pun belum mau membukanya ke publik siapa saja tiga nama itu.
“Nanti insya Allah kami juga akan merilis. Menunggu momentum saja,” ujar saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Meski enggan menyebutkan tiga nama itu, dia mengatakan bahwa ketiganya figur yang sudah tidak asing bagi masyarakat Kaltara, dan ramai dibicarakan bakal memanaskan bursa bakal calon gubenur.
Terkait nama Wagub Kaltara Udin Hianggio, dikatakan, baru sebatas menyatakan keinginan bertemu. Namun, lanjutnya, belum mamastikan jadwal pertemuan.
Sedangkan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Nasir mengaku bahwa Irianto rutin berkomunikasi dengan PKS Kaltara sejak beberapa waktu lalu. Hanya saja, belum menjurus pada keinginan meminta dukungan PKS.
Terkait pemilihan raya, menurutnya, saat ini dalam tahapan berkomunikasi dengan figur yang terjaring. Pihaknya pun masih membuka kesempatan bagi figur lain. Namun, pihaknya tidak membuka penjaringan secara resmi seperti partai lain.
Dikatakan Nasir, PKS memberi kesempatan hingga menjelang pendaftaran dibuka oleh KPU. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan calon potensial yang layak diusung.
Namun, penentuan figur yang akan diusung PKS akan mempertimbangkan sejumlah parameter. Seperti elektabilitas, dukungan kader PKS dan yang terpenting memiliki finansial. Menurut Nasir, penentuan figur yang akan diusung tetap melalui keputusan DPP PKS. Namun, tidak lepas proses tahapan yang dilakukan di setiap daerah. Karena itu, Nasir mengisyaratkan kepada figur untuk tidak langsung “menembak” ke pusat untuk mendapatkan dukungan PKS.
“Bakal calon pasti disuruh ke bawah. Misalnya, kalau bupati di kabupaten, kalau gubernur disuruh ke wilayah (pengurus provinsi),” ujarnya. (mrs/fen)