Pemprov Gelontorkan Bantuan ke Nelayan

- Kamis, 19 September 2019 | 13:29 WIB

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kembali menyalurkan bantuan fasilitas tangkap dan budi daya kepada nelayan. Bantuan tersebut dialokasikan pada APBD-P 2019.

 

Jenis bantuannya seperti dilaporkan Kepala DKP Kaltara Amir Bakry kepada Gubernur Dr H. Irianto Lambrie, di antaranya untuk nelayan tangkap berupa tambatan perahu TPI Tanjung Selor. Kemudian lampu garam dan peti ikan untuk nelayan tugu, serta mesin dongfeng 24 PK untuk nelayan di Pulau Tias. Bantuan lainnya berupa generator set (Genset) dan warik untuk nelayan Tanjung Palas Timur dan Sebatik, serta jaring milenium untuk nelayan kapal trawl.

 

Gubernur mengatakan, bantuan ini ditujukan untuk mendorong peningkatan usaha perikanan sekaligus meningkatkan motivasi nelayan untuk meraih pendapatan yang lebih baik. “Tujuan lainnya adalah mendorong penguatan usaha perikanan di Kaltara serta meningkatan kesejahteraan nelayan tangkap dan budidaya di Kaltara,” kata Gubernur, kemarin (18/9).

 

Melalui bantuan yang diberikan tersebut, diharapkan mampu bermanfaat untuk menunjang kegiatan nelayan dalam mengembangkan usahanya. Baik tangkap maupun budi daya perikanan. 

 

“Melalui DKP, Pemprov Kaltara juga akan memberikan bantuan bagi nelayan budi daya ikan. Yakni, berupa bantuan bibit bandeng sebanyak 2 juta ekor dan bibit induk unggul udang windu,” sebutnya.

 

Untuk bantuan itu, lanjut Gubernur yang didampingi Kepala DKP Amir Bakry, pembagiannya akan dibantu oleh asosiasi tambak. “Kalau tambaknya 10 haktare, bisa mendapatkan bibit hingga 20 ribu ekor,” tambah Amir. 

 

Untuk bibit induk udang windu didatangkan DKP Kaltara yang berkelas unggulan. Dalam pendistribusiannya akan dibantu DKP Tarakan, utamanya ke hatchery. Dikatakan Amir bahwa bantuan jaring millenium merupakan teknologi alat tangkap yang cukup efektif untuk menangkap ikan demersal (ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau) maupun ikan pelagis (ikan yang hidupan di permukaan air hingga kolom air antara 0 hingga 200 meter). 

 

“Jaring milenium merupakan pengganti trawl atau pukat hela. Secara bertahap nelayan yang menggunakan pukat hela akan ditarik alat tangkapnya dan diganti dengan jaring milenium,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB

Bantuan Hukum Bagi Warga, Biaya dari APBD

Kamis, 25 April 2024 | 11:19 WIB

Marak Kebakaran, Segera Bentuk OPD Pemadam

Kamis, 25 April 2024 | 11:17 WIB

Anak Belum Berkeadilan, Rampungkan Raperda KLA

Kamis, 25 April 2024 | 11:10 WIB
X