Siswa Temukan Bahan Anti Rayap dari Ekstrak Buah Lindur

- Minggu, 22 September 2019 | 18:00 WIB

Dua siswa SMAN 1 Tarakan akan mewakili Indonesia di ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2019 di Malaysia. 

 

Muhammad Rajab, Tarakan

 

Yossy Prananda Laksono, siswa kelas X IPA 3, dan Raihan Imam Hisbullah kelas XI IPA 4, akan bertolak ke  Kuala Lumpur, dalam waktu dekat. Mereka mewakili Indonesia di ajang WICE 2019 yang akan dihelat 1 - 7 Oktober nanti.

Dalam project penelitiannya, Yossy dan Raihan Imam juga mengangkat kearifan lokal dari Provinsi Kalimantan Utara, yaitu pemanfaatan buah Lindur sebagai anti rayap alami ramah lingkungan. 

Salah satu tanaman endemik khas lokal ini bisa ditemui di sepanjang pesisir Pantai Amal, Tarakan. Project ini menjadi salah satu solusi atas permasalahan keawetan kayu. 

Project itu pun telah siap dipaparkan oleh Yossi dan Raihan lewat karya ilmiah mereka setelah melalui serangkaian uji coba pada kayu. “Ini kita ekstrak untuk melihat efektivitasnya terhadap serangan rayap di kayu,” ujar Ade Kuswara, Guru Pembina Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja SMAN 1 Tarakan, yang ditemui Rakyat Kaltara, Sabtu (21/9). 

Menurutnya, project tersebut hampir mirip efektivitasnya dengan karya yang diikutsertakan pada ajang Genius Olympiad di New York, Amerika Serikat, Juni tahun lalu, yang diikuti Novita Aida Dahlia, dari SMAN 1 Tarakan. 

Ketika itu, Novita memaparkan hasil penelitiannya berupa pengaruh zat ekstraktif buah Perepat Bakau sebagai anti rayap tanah. 

Perbedaannya, kata Ade Kuswara, hanya pada pengaplikasiannya, di mana project yang akan diikutkan di ajang WICE di Kuala Lumpur nanti, langsung diujicobakan pada kayu. Sehingga didapatkan hasil nyata mengenai efektivitas ekstrak buah lindur sebagai bahan anti rayap.

Dalam penelitiannya, buah lindur terlebih dahulu dikeringkan. Setelah itu bisa langsung dipakai dengan cara dicampur dengan air. Kayu yang menjadi sarana uji coba kemudian dimasukkan ke dalam wadah campuran tersebut. Diyakini kayu yang sudah direndam campuran itu tahan dari serangan rayap.

“Kita lakukan pengamatan selama kurang lebih 21 hari. Dan itu membuktikan bahwa kayu yang direndam sebagai umpan, ukuran jumlah kematian rayapnya cukup tinggi,” bebernya.

Anak didiknya juga melakukan perbandingan antara kayu yang menggunakan campuran ekstrak buah Lindur dengan yang tidak. Hasilnya, kayu yang direndam campuran ekstrak buah lindur memiliki efektivitas yang tinggi dalam membasmi rayap. Sebaliknya terjadi pada kayu tidak direndam campuran ekstrak buah lindur, rayapnya lebih banyak yang hidup. 

Dalam penerapan sehari-hari, campuran ekstrak buah lindur itu bisa dibuat dalam bentuk serbuk atau bubuk. Cara pakainya tinggal menggosok atau mengoleskan bubuk buah lindur ke kayu yang akan digunakan.   

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X