TANJUNG SELOR – Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi perlu didukung transportasi. Untuk itu, Pemprov Kaltara tengah merencanakan pembangunan jaringan jalur rel kereta api Tanjung Selor-Mangkupadi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, Taupan Madjid menjelaskan, KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi menjadi proyek strategis nasional. Untuk kelancaran arus distribusi barang dari dan menuju KIPI, Pemprov Kaltara harus menyiapkan moda transportasi sejak awal.
“Pemprov sudah membuat dokumen perencanaan pembangunan jaringan jalur kereta api. Bahkan sudah dibicarakan sampai di tingkat pusat,” kata Taupan.
Jalur rel kereta api Tanjung Selor-Mangkupadi kata dia bakal memiliki fungsi ganda. Selain untuk memperlancar arus keluar masuk barang dari dan menuju KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, juga menjadi moda transportasi umum bagi masyarakat.
“Tarif kereta api itu murah dan efisien. Ini justru menguntungkan masyarakat kita,” katanya.
Jalur kereta api Tanjung Selor-Mangupadi dirancang sepanjang 75 kilometer. Berdasarkan dokumen perencanaan yang disusun Dishub Kaltara, jalur rel kereta api Tanjung Selor-Mangkupadi akan dilengkapi 6 stasiun. Yakni di Tanjung Selor, Apung, Sajau Hilir, Binai, Tanah Kuning dan Mangkupadi.
Pembiayaan pembangunan jalur rel kereta api ini juga masih perlu dukungan anggaran. Karena itu, perlu dilakukan penjajakan dengan investor, baik di dalam maupun luar negeri.
"Seperti yang dilakukan Kaltim, mereka kerja sama dengan investor dari Rusia. Kita juga bisa menjajakinya. Kami akan berkomunikasi dengan gubernur,” kata dia.
Selain itu, Dishub Kaltara juga akan berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat untuk mendorong progres pembangunan jalur rel kereta api nasional dari Tanjung Redeb-Tanjung Selor-Tana Tidung-Seimanggaris, sepanjang 305 kilometer.
“Jaringan kereta api akan merambah sampai ke daerah-daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Memang tidak mudah menyelesaikannya, butuh waktu yang panjang. Tetapi harus dimulai sekarang,” kata Taupan. (*/fai/har)
