Berbekal Spray Anti Rayap dan Lampu Sein Otomatis

- Selasa, 24 September 2019 | 14:11 WIB

Selain mengirim pelajar di World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2019 di Malaysia, Kalimantan Utara juga mengikutkan tim pelajarnya di Kuala Lumpur Engineering Science Fair (KLESF) 2019 di Penang, Malaysia.

 

MUHAMMAD RAJAB, Tarakan

 

DI ajang yang akan dihelat 31 Oktober hingga 3 November mendatang, Kalimantan Utara mengirimkan tiga wakilnya. Dua di antaranya berasal dari SMAN 1 Tarakan.

Tim pertama diperkuat Muhammad Nurrezky Arza, Elvida Oktvaiva dan Mukhamat Sholiki. Kesemuanya merupakan siswa kelas 12 IPA 4. Mereka akan membawa project penemuannya berupa spray anti rayap yang terbuat dari buah perepat, salah satu buah endemik yang ada di Tarakan. Ya, lagi-lagi kearifan lokal ditonjolkan seperti penemuan-penemuan sebelumnya.

“Tim ini membuat spray dari ekstrak buah perepat. Proses metodenya menggunakan metode maserasi, hasil ekstraknya kita campurkan, kita larutkan dengan pelarutnya, Aquades. Sudah bisa digunakan sebagai spray anti rayap,” terang guru pembina ekstrakurikuler karya ilmiah remaja SMAN 1 Tarakan, Ade Kuswara kepada Harian Rakyat Kaltara, Jumat (20/9).

Ia meyakini produk tersebut lebih alami membasmi rayap daripada pembasmi komersil yang memiliki dampak lingkungan lebih besar, karena mengandung bahan kimia. 

“Kalau ini, karena memang dari bahan alam sehingga alami dan lebih ramah lingkungan. Dan kalau dilihat dari efektivitasnya di antara 90 sampai 95 persen, karena semua diuji secara uji laboratorium,” jelas Ade.    

Dalam melakukan kegiatan penelitian, trio Rezky, Elvida dan Sholikin hanya membutuhkan kurang lebih 21 hari seperti penemuan antir ayap lainnya yang dibuat. Karena anak didiknya hanya melakukan pengumpanan terhadap kayu, melihat uji efektivitasnya dari hasil sprai tadi.  

Satu tim SMAN 1 Tarakan yang lolos lagi beranggotakan Ilham Prakoso (kelas 12 IPS 2), Muhammad Faturrahman Marsuki (kelas 10 IPA 1) dan Bagus Putra Raharja (kelas 12 IPA 2). Mereka akan menguji project-nya berupa lampu sein otomatis di ajang tersebut.

“Tim dua ini dia membuat lampu sein otomatis yang terinspirasi dari emak-emak yang pengendara motor yang suka lupa kasih mati lampu seinnya, itu kita buat lampu sein otomatis,” ujar Ade Kuswara.

Selain itu, alat tersebut juga dilengkapi sensor jarak otomatis yang berfungsi sebagai alat pengingat. Apabila kendaraan berdekatan, secara otomatis alat tersebut akan mengeluarkan bunyi.   

Alat tersebut juga dilengkapi dengan LCD yang menampilkan angka untuk batas aman kandungan CO dari polutan kendaraan bermotor. Fungsinya memberikan peringatan kepada pengendara akan bahaya kesehatan apabila dekat dengan kendaraan, karena berpotensi menghirup gas yang dikeluar dari kendaraan.

Alat tersebut merupakan ide kreatif dari Muhammad Faturrahman Marsuki, yang termotivasi untuk membuat alat tersebut. Dibantu dengan dua rekannya, jadilah alat sein otomatis.  

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X