BERDASARKAN pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan paling banyak ditemukan titik api.
Kepala BPBD Kalimantan Utara Muhammad Pandi mengatakan, kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Tanjung Palas Timur dipengaruhi faktor tanah dan kondisi lahan.
Dari beberapa kali dilakukan pemadaman kebakaran lahan di kecamatan tersebut, dia menyebutkan bahwa kondisi lahan yang berpasir dengan banyaknya semak belukar, menjadi salah satu pemicu api semakin membesar.
“Di sana itu akar pohon dan daun kering lumayan tebal sampai 30 sentimeter. Mudah sekali terbakar. Apalagi cuaca yang panas tanpa adanya hujan. Terbakar sedikit, api bisa membesar,” ujarnya, Selasa (24/9).
Cepatnya api membesar, lanjutnya, karena Tanjung Palas Timur dekat dengan pantai sehingga terpengaruh embusan angin. Api bisa kembali terjadi jika sisa dari kebakaran atau masih adanya api kecil yang tertiup oleh angin dan kembali membesar.
"Inilah yang menyulitkan kami. Dan, titik apinya bukan hanya di satu titik, melainkan di banyak titik yang terpencar-pencar. Setelah dipadamkan, hilang asapnya. Daun atau ranting kering itu bisa terbakar lagi karena masih ada sedikit bara api yang ditemukan,” ungkapnya.
Sementara itu, penyebab karhutla di Kaltara ada beberapa faktor. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara, karhutla bisa disebabkan oleh cuaca ekstrem yang saat ini melanda Kaltara.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan DLH Kaltara, Obed Daniel mengungkapkan, faktor iklim berpengaruh terhadap kebakaran lahan yang saat ini terjadi.
“Di tahun ini kan cuaca ekstrem. Terjadi El Nino kering atau lemah. Prediksi di tahun depan akan parah lagi. Artinya, rentan kemarau sangat panjang serta curah hujan rendah,” ujarnya. (*/fai/fen)