TARAKAN – Di tengah isu pengurangan kuota fasilitas liquiditas pembiayaan perumahan (FLPP) oleh pemerintah pusat hingga mengancam bisnis developer, minat masyarakat mendapatkan perumahaan subsidi cukup besar.
Besarnya minat masyarakat itu diakui Manajer Operasional PT Berkah Adam Jasa Abadi, Adyansa Taufiq Arsyad. Itu dibuktikan dengan telah terpenuhinya jumlah konsumen yang ingin mengambil perumahan bersubsidi, yang dibangun pihaknya.
“Alhamdulillah dari 283 unit, konsumen itu sudah habis terjual,” ujar Adyansa Taufiq Arsyad kepada awak media.
Dari jumlah itu, sebanyak 30 unit rumah bahkan sudah siap dihuni konsumennya yang diperkirakan bulan depan. Pihaknya saat ini masih merampungkan pembangunan. Seperti pemasangan pintu.
Hanya saja, saat ini pembiayaan perumahan bersubsidi yang dibangun pihaknya masih melalui bank konvensional. Meski demikian, ke depan akan dibuka kerja sama pembiayaan perumahan FLPP melalui bank syariah.
“Kami mendapatkan informasi yang terbaru bahwa BNI Syariah dalam waktu dekat juga akan menjadi salah satu bank pelaksana penyalur pembiayaan untuk perumahan subsidi,” ujar Pemimpin BNI Syariah Muhammad Rowi Kurniawan.
Di Tarakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan salah satu pengembang perumahan bersubsidi. Tahap awal, kerja sama baru pada pinjaman modal kepada developer untuk pengembangan perumahan bersubsidi tersebut, dengan sistem akad musyarakah atau sharing modal.
Namun, seiring kebijakan manajemen pusat nantinya, masyarakat juga bisa memiliki perumahan subsidi melalui fasilitas FLPP di BNI Syariah dengan akad yang sesuai ketentuan. (mrs/fen)
