TARAKAN – Perolehan kursi di legislatif menjadi bargaining partai politik di pemilihan kepala daerah. Salah satunya, PAN yang akan mendorong kadernya untuk maju di Pilgub Kaltara, dengan berbekal dua kursi di DPRD Kaltara.
“Kami punya kader yang siap untuk diusung menjadi kandidat bakal calon. Misalnya, Ketua DPW (PAN Kaltara) Asnawi, kemudian mantan anggota DPRD Rakhmad Madjid. Ada juga Pak Arief Hidayat (anggota DPRD Kaltara yang juga mantan Wakil Wali Kota Tarakan), juga mantan Ketua DPRD Tarakan Sabar Santuso,” ungkap Sekretaris DPC PAN Tarakan Makbul.
PAN sendiri akan membuka penjaringan mulai 7 Oktober. Serentak di seluruh wilayah Kalimantan Utara yang akan menggelar pemilihan kepala daerah. Untuk penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan di Tanjung Selor, Bulungan.
Di pihak lain, Gerindra memberikan sinyal untuk serius ingin berkoalisi dengan dua partai peraih kursi terbanyak di DPRD Kaltara, yakni PDIP dan Hanura. Partai berlambang kepada Garuda ini pun intens melakukan komunikasi politik dengan kedua partai tersebut.
Dua partai itu menjadi incaran, selain karena memiliki visi yang sama, juga sebagai salah satu upaya Gerindra untuk bisa memenangkan Pilkada Kaltara.
“Kami sendiri sebenarnya banyak berkoordinasi tentu dengan PDI Perjuangan dan Hanura. Mengapa? Pada prinsipnya cara berpikir kita kan sama, ingin membangun Kaltara. Yang kedua, andai itu bisa, jika partai-partai pemenang itu bersama harusnya kan lebih sederhana untuk memenangkan,” ujar Ketua DPD Gerindra Kaltara Ibu Saud.
Diakui mantan anggota DPRD Kaltara itu, komunikasi politik yang dibangun memang sudah mengarah ke pilkada. Karena memang sedang menjadi perbincangan di masyarakat. Namun, ia menegaskan belum ada kata sepakat.
Khusus pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltara, Ibnu Saud menyebut sudah ada beberapa figur mengikuti penjaringan. Di antaranya, bakal calon petahana Irianto Lambrie dan Udin Hianggio, serta mantan Wali Kota Tarakan Jusuf Serang Kasim.
Namun, Ibnu Saud belum bisa membeberkan apakah ada kader Gerindra yang juga ikut meramaikan. Menurutnya, Gerindra memiliki kebijakan untuk selektif dalam memilih kader yang boleh maju di pilkada. Khususnya namanya, Ibnu Saud mengaku akan diusulkan.
Pihaknya menginginkan apabila bakal calon kepala daerah dari luar Gerindra, maka wakilnya dari kader. Namun, pihaknya tetap kembalikan pada kondisi politik ke depan. (mrs/fen)