TANJUNG SELOR - Pembangunan pelabuhan internasional di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi mendapatkan bantuan dari Pemerintah Korea Selatan.
Kepala Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang - Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, Panji Agung menjelaskan, Pemerintah Korea Selatan akan mengucurkan bantuan dana hibah sebesar US$600.000 atau sekitar Rp 8,5 miliar, untuk penyusunan perencanaan pelabuhan internasional di KIPI. Bantuan tersebut sebagai salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kaltara dan Pemerintah Korea Selatan.
“Itu (bantuan) bukan untuk KIPI-nya ya. Tapi khusus pelabuhannya, jadi bukan keseluruhan,” ungkapnya.
Menurutnya, bantuan itu harus bermanfaat dan digunakan sebaik mungkin. Karena itu, perencanaan yang dibuat harus benar-benar sesuai dengan standar pelabuhan internasional. Pemprov Katara pun telah membahas laporan akhir perencanaan pelabuhan di KIPI, dan telah memberikan beberapa masukan mengenai desain pelabuhan. “Kami sudah bahas hal itu di Jakarta. Dari pusat ternyata tidak mengakomodir banyak hal yang menjadi masukan kami,” katanya.
Karena itu perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat direvisi dan diserahkan ke Pemprov Kaltara. Termasuk desai pelabuhan internasional di KIPI juga akan diserahkan ke Pemprov Kaltara. “Kemarin itu ada beberapa yang belum sesuai. Mungkin datanya kurang. Makanya kita perbaiki. Kan sebelumnya tercantum luas lahan untuk pelabuhan 25.000 hektare. Namun setelah kami cek, ternyata kebutuhan kita hanya 10.100 hektare saja,” jelasnya.
Selanjutnya, jika dokumen tersebut sudah diterima, maka akan dimasukkan dalam rancangan peraturan daerah (Perda) KIPI yang akan disusun tahun depan. (*/fai/har)