TANJUNG SELOR – Kasus penemuan bayi terbungkus plastik hitam di Sungai Kayan, Bulungan pada Sabtu (5/10) lalu, diakui Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Belnas Pali Padang yang mewakili Kapolres AKBP Andrias Susanto Nugroho masih dalam penyelidikan.
Dia menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan dua saksi dan pengumpulan bukti-bukti. Namun, sejauh ini belum ada petunjuk terhadap pelaku yang tega membuang bayi berjenis kelamin perempuan itu.
“Masih penyelidikan. Kami juga belum dapat memastikan apakah mayat bayi itu dari hasil hubungan gelap atau tidak. Untuk saksi, sementara baru dua,” ujar Belnas. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kaltara Ainun Faridah mengecam orangtua yang tega membuang darah dagingnya. Dia pun minta pihak kepolisian mengusutnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku sangat tidak berperikemanusiaan. “Berani berbuat, harus berani bertanggung jawab. Dosanya sangat luar biasa. Saya pribadi jelas mengecam itu, karena perbuatan itu tidak bisa ditoleransi,” ujarnya.
Dikatakan, kasus-kasus pembuangan bayi yang baru dilahirkan tidak jauh dari seks bebas. “Apalagi beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan video (mesum, Red) sepasang kekasih yang beredar. Itu membuktikan seks bebas memang sudah marak. Dan, pada akhirnya terjadi seperti itu,” ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Sabtu (5/10) pagi, sekira pukul 07.00 Wita, warga Sabanar Lama, Tanjung Selor, digegerkan dengan adanya penemuan bayi yang masih memiliki tali pusar atau ari-ari yang terbungkus plastik hitam.
Penemuan bayi malang, itu bermula dari salah seorang petugas kebersihan bernama Nawir yang mendapatkan informasi adanya jasad bayi di Sungai Kayan dari seseorang yang tidak dikenalnya. Mengetahui hal itu, Nawir yang tidak berani pergi sendirian memberitahu Pipin, sopir angkot untuk memastikan. (*/fai/fen)
