TANJUNG SELOR - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi, belum lama ini, menjadi atensi penting untuk diantisipasi pada tahun depan. Mengingat, berdasarkan perkiraan BMKG Tanjung Harapan bahwa tahun depan bakal terjadi musim kemarau dan kekeringan cukup kering.
Dikatakan Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho, salah satu yang menjadi persoalan dalam menangani karhutla adalah ketersediaan air. Hasil kesepakatan bahwa perusahaan yang berada di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur dengan membuat embung.
"Jadi, kendala tim di lapangan dalam memadamkan api kesulitan air. Karena jarak sumber air dengan kebakaran butuh waktu sejam," ujar Kapolres.
Selain embung, ujar dia, bisa membuat sumur bor, terutama di wilayah rawan terjadinya karhutla. Apabila terjadi karhutla, maka sudah ada sumber air direncanakan terdapat 26 titik. "Kita juga imbau perusahaan lain di luar Kecamatan Tanjung Palas Timur," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Fatokah mengatakan, antisipasi tahun depan dengan meningkatkan personel. Termasuk memenuhi perlengkapan peralatan untuk mengatasi karhutla bekerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat.
Selama Maret-September tahun ini, BPBD menangani karhutla dengan banyaknya ada 21 titik api. Namun, titik api yang dipadamkan bersama-sama tim lainnya seperti TN/Polri ada beberapa titik. "Luasan lahan yang selama kita kendalikan karhutla sekitar 80-90 hektare," sebutnya.
Jumlah luasan tersebut, belum yang ditangani bersama tim karhutla lain. Terjadinya karhutla yang cukup menyita perhatian untuk di Kecamatan Tanjung Palas Timur. Akan tetapi, kata Fatokah, wilayah kecamatan lain juga diantisipasi khususnya wilayah utara.
"Memang minim masalah karhutla wilayah utara. Cuma ada tiga desa yang kekurangan air bersih, yakni di Klubir, Bumi Rahayu dan Adimulyo," sebutnya.
Tahun depan, menurut Fatokah, menjadi atensi untuk penanganan karhutla. Masalah karhutla juga tak menutup kemungkinan terjadi di wilayah Tanjung Selor. Selain Tanah Kuning, Mangkupadi, wilayah Tanjung Selor sampai September ada 20 titik api. (uno/fen)