TANJUNG SELOR - Tepat 10 Oktober diperingati sebagai Hari Jadi Kota Tanjung Selor yang ke-229 dan Kabupaten Bulungan ke-59. Peringatan hari jadi tersebut, tidak saja memiliki makna historis, melainkan harus dapat menjadi sarana intropeksi dan evaluasi atas segala aktivitas yang telah dilaksanakan hingga saat ini, agar tidak terjebak dalam rutinitas yang bersifat seremonial, yang dapat mengurangi kreativitas dan inovasi membangun daerah.
Dikatakan Ketua DPRD Bulungan Kilat, Bulungan merupakan kabupaten induk pemekaran di wilayah Kaltara. Penentuan penetapan hari jadi berawal dari seminar yang dilaksanakan pada 7-8 Mei 1991 silam. Peringatan hari jadi atau perayaan Birau merupakan titisan dari upacara adat Kesultanan Bulungan.
"Kita bersyukur pada hari jadi ini berjalan dengan baik dan kondusif. Kerja sama pemerintah daerah dan maayarakat lebih ditingkatkan, terutama geliat pembangunan," ujarnya, kemarin (10/10).
Dia berharap memomen hari jadi ini dapat meningkatkan pembangunan, baik yang sudah dikerjakan maupun dalam proses pengerjaan. Termasuk selalu menjaga keamanan dan kedamaian, dan tidak mudah terprovokasi ke hal-hal yang menjurus pada perpecahan.
"Persoalan memang masih ada yang belum terselesaikan. Sepanjang kita duduk bersama untuk menyelesaikan, maka persoalan bisa dituntaskan," ujarnya. (adv/uno/fen)
