TARAKAN – Untuk mencapai akreditasi madya, Rumah Sakit Umum (RSU) Tarakan –sebelumnya RSU Mantri Raga- mendaftar ke Komite Akreditas Rumah Sakit (KARS) pada November mendatang.
Direktur Utama RSU Tarakan dr Joko Haryanto mengatakan, tahapan awal untuk menaikkan akreditasi sudah dimulai sejak April lalu dan bimbingan teknis pada Juli lalu. Selain itu, pihaknya juga melengkapi persyaratan dokumen, serta melengkapi perizinan rumah sakit.
“Sarana dan prasarana kita penuhi juga. Meskipun masih terbatas,” ujarnya, Kamis (10/10).
Menurutnya, Oktober ini akan ada survei akreditasi simulasi dari KARS. Survei tersebut akan sama seperti survei lain, yakni akan mengugunakan metode observasi, wawancara dan praktik. “Semua area akan diaudit. Tapi, hasil akhirnya belum menyimpulkan kepada pemberian setifikat, baru simulasi saja,” jelasnya.
Setelah survei simulasi dari KARS, kata dia, bulan berikutnya akan ada survei sesungguhnya. Dari hasil tersebut, nantinya akan menyimpulkan pencapaian RSU Tarakan apakah layak atau tidak menerima akreditasi.
“Untuk memenuhi pencapaian akreditasi, juga butuh SDM (sumber daya manusia) serta anggaran. Tapi kami akan tetap berusaha untuk meraih capaian tersebut,” ujarnya.
Joko menambahkan, ada empat kategori bintang akreditasi KARS. Yakni, perdana, madya, utama dan paripurna. Dari sarana yang ada, RSU Tarakan berharap bisa mendapat akreditasi madya. Fungsi dari akreditas tersebut, lanjut Joko, untuk memenuhi amanat undang-undang serta perlindungan pasien.
“Jadi, manfaatnya harus berstandar semua. Termasuk budaya kerja SDM kita. Selain itu, kita langsung bisa bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan), selanjutnya khusus menangani pasien darurat,” ujarnya.
Saat ini, jumlah dokter tetap di RSU Tarakan sebanyak empat orang. Ditambah dokter perbantuan dari RSUD Tarakan. “Dokter tetap yang sekarang penyakit dalam, bedah, radiologi, spesialis gigi dan mulut,” ujarnya. (*/sas/fen)
