Sebanyak 46 awak media berkumpul di Makassar, Sulsel, 8-9 Oktober untuk mengikuti kegiatan edukasi dan media gathering yang dilaksanakan Satuan Kerja Khusus Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas). Termasuk Harian Rakyat Kaltara.
MUHAMMAD RAJAB, Makassar
BERBAGAI persoalan dan tantangan industri migas maupun media menjadi pembahasan dalam kegiatan yang menghadirkan sejumlah narasumber, baik dari pimpinan media nasional, penggiat media sosial, hingga Dewan Pers.
“Kegiatan ini selain wadah silaturahmi, juga edukasi dan tempat kita berbagi informasi,” ujar Kepala SKK Migas Kalimantan-Sulawesi Syaifuddin saat membuka kegiatan yang bertema “Peran Media Dalam Membangun Opini Publik yang Positif bagi Industri Hulu Migas dan Peningkatan Peran Media Online Dalam Mendukung Kegiatan Hulu Migas” di Hotel Four Points Makassar, Selasa (8/10).
Dia juga mengatakan, peran media menyampaikan informasi sesuai fakta. Jika ada yang sesuatu yang harus diperbaiki dalam kegiatan industri migas, pihaknya siap melakukan perbaikan.
“Salah satu fungsi media itu kan tell the truth. Biar industri migas semakin baik ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Komunikonten Insitute Media Sosial dan Informasi Hariqo Wibawa Satria menjelaskan sejarah munculnya internet, termasuk kemunculan media sosial.
Menurutnya, internet pertama kali hadir di Amerika Serikat pada 1969. Di Indonesia, internet muncul mulai 1990. Kemunculan internet ditindaklanjuti dengan munculnya mesin pencari Google di Indonesia pada 1998.