Sampah Menumpuk, Ini Penyebabnya

- Senin, 14 Oktober 2019 | 17:31 WIB

TARAKAN – Persoalan sampah kembali menjadi sorotan masyarakat, menyusul  sampah yang menumpuk di beberapa lokasi transfer depo. Seperti di Sebengkok Waru, Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Amir Hamzah membantah bahwa sampah di transfer depo dibiarkan. Menurutnya, menumpuknya sampah karena ada kerusakan pada alat berat yang dioperasikan di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan demikian, berdampak pada aktivitas pengangkutan sampah di transfer depo.

Disebutkan, ada empat alat berat yang dikerahkan untuk membantu pengerjaan di TPA. Namun, kata dia, semua alat berat tersebut barang lama.  Dari empat alat berat, dua di antaranya dipinjam dari pihak lain dan telah dikembalikan kepada pemiliknya dalam kondisi rusak. Sementara, alat berat Pemkot pun rusak.

Dikatakan, perbaikan terhadap kerusakan alat berat milik Pemkot Tarakan telah dilakukan. Kendala yang menghambat adalah pada pemesanan alat yang tidak bisa satu dalam sehari langsung ada. Dan, setelah melalui perbaikan sejak Sabtu (12/10), alat berat telah difungsikan memperlancar kembali aktivitas di TPA, termasuk pengangkutan sampah di transfer depo. 

“Alhamdulillah tadi (Sabtu) telah diselesaikan. Dan, hampir semua depo sudah terangkut. Mungkin kalau ada yang belum terangkut sampai malam, besok (Minggu) akan kami lanjutkan,” ungkapnya, Sabtu (12/10). 

Menurutnya, sejak kerusakan pada alat berat terjadi beberapa hari lalu, sejak itu pula petugas kebersihan tidak mengangkut sampah di transfer depo. Karena tidak memungkinkan juga menaruh sampah di TPA tanpa alat berat. Kalaupun dipaksakan untuk diangkut dan di buang di TPA, sampah tidak bisa terdorong ke dalam. Justru akan terjadi penumpukan sampah di TPA. 

Namun, setelah diperbaiki, Amir mengaku telah menginstruksikan kepada petugas pengangkut sampah untuk menyisir transfer depo, terutama di kawasan padat pemukiman.

Disinggung soal kondisi sampah di TPA, Amir menilai sebenarnya jika dilakukan rekayasa masih memungkinkan untuk bertahan sampai enam bulan. Karena itu pihaknya sedang mengevaluasi rekayasa yang akan dilakukan sambil menunggu proses TPA yang baru rampung. 

“Insya Allah satu minggu ke depan ini saya melakukan rekayasa sehingga bagaimana sampah itu tidak tertumpuk dan meluber ke jalan,” ujarnya. (mrs/fen) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X