TANJUNG SELOR – Laporan pertanggungjawaban (LPj) bantuan keuangan yang disampaikan partai politik, menjadi sorotan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltara.
Kepala Badan Kesbangpol Kaltara Basiran mengatakan, LPj yang disampaikan masih perlu penyempurnaan. Meski penggunaan dana telah sesuai peruntukan, pihaknya melihat masih ada beberapa partai politik yang kurang dalam penyampaian LPj.
Misal, kata dia, laporan penggunaan biaya perjalanan yang perlu dilengkapi bukti seperti tiket. Kemudian, laporan kegiatan rapat yang tidak mencantumkan daftar hadir.
“Itu yang perlu dibenahi sebenarnya. Kalau kegiatan parpol tidak ada masalah,” ujar Basiran, Senin (14/10).
Dikatakan, perlunya dilakukan evaluasi agar pemberian bankeu parpol pada tahun ini, masing-masing parpol bisa lebih menyempurnakan laporan administrasinya. Apalagi, bankeu tidak lama lagi akan diserahkan.
Dia juga menegaskan bahwa anggaran bankeu parpol sudah siap. Pemprov Kaltara menyediakan anggaran sekira Rp 2,5 miliar pada APBD 2019 ini. Rencananya, dana Parpol akan diserahkan sebelum November.
“Tinggal menunggu waktu untuk mengadakan serah terima. Berkas pencairan sudah siap,” ujarnya.
Dijelaskan, bankeu diserahkan kepada parpol peraih kursi di DPRD Kaltara, baik periode 2014-2019 maupun 2019-2024. Hal itu dikarenakan di pertengahan tahun ini baru saja dilantik anggota DPRD Kaltara yang baru.
Sesuai keputusan Gubernur tentang bankeu parpol, lanjutnya, untuk periode 2014-2019 mendapatkan bankeu sebesar Rp 1.666.665.560,69, dan parpol peraih kursi di DPRD Kaltara periode 2019-2024 mendapatkan Rp 833.334.059,56.
“Pembagiannya disesuaikan dengan jumlah kursi. Jadi, dijumlahkan periode lalu dan sekaramg. Jika ada parpol yang tidak mendapatkan kursi pada periode 2019-2024, dan hanya mendapatkan kursi pada periode 2014-2019, maka tetap mnerima bankeu tersebut. Begitu juga sebaliknya. Pembagian itu dilakukan agar adil. Kita tahu bahwa periode yang baru ini belum lama dilantik, sementara anggaran tersebut adalah benkeu di 2019. Maka dari itu kita bagi dua,” bebernya. (*/fai/fen)
