PENDAPATAN asli daerah (PAD) Kaltara sejauh ini telah mencapai Rp 311.371.841.863 atau77,84 persen dari target Rp 400.039.235.615. Ditargetkan hingga Desember PAD mencapai 105 persen.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kaltara Imam Pratikno optimistis target tersebut tercapai, dengan melihat realisasi saat ini.
Apalagi, target 105 persen itu masih di bawah realisasi pada tahun lalu yang mencapai 115 persen. “Kalau tahun ini capai target, rencananya target PAD tahun 2020 mendatang itu sekitar Rp 700 miliar,” ujarnya, Selasa (15/10).
Untuk meningkatkan PAD, kata dia, sejumlah upaya dilakukan. Di antaranya, menggenjot pajak alat berat yang masuk pajak kendaraan bermotor (PKB). Saat ini, realisasi PKB sebesar Rp 59.296.462.034 atau 75,33 persen dari target Rp 78.720.000.000.
Selain PKB, juga bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang saat ini meningkat hingga 87,17 persen dari target Rp 86.880.100.000. “Di Kaltara ini ada tiga sebenarnya yang menonjol selain BBNKB dan PKB, ada juga pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang saat ini sudah mencapai 77,05 persen,” sebutnya.
Sementara pajak air permukaan (PAP), saat ini mencapai 81,62 persen. Namun, target PAP justru tidak besar. “PAP Kaltara ditargetkan satu setengah miliar, dan memang diupayakan untuk ditingkatkan. Upaya peningkatan ialah menaikan tarif PAP dari Rp 1.000 per kubik per bulan, menjadi Rp 7.000 per kubik per bulan,” ujarnya. (*/fai/fen)