Waspada Bencana, Utamakan Mitigasi

- Jumat, 18 Oktober 2019 | 13:38 WIB

TANJUNG SELOR – Sejumlah wilayah di Kaltara rawan bencana. Kerentanan bencananya mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lainnya. Untuk itu, mitigasi bencana atau serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana perlu dikedepankan. 

 

Itu disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat memimpin apel pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) Tri Tunggal Desa Wonomulyo, Tanjung Agung dan Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur di lapangan futsal Desa Wonomulyo, Kamis (17/10) siang.

 

Menurut Irianto, mitigasi patut dikedepankan. Utamanya, di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. “Bentuk mitigasi bencana tersebut dapat berupa disiplin, gotong royong dan sikap selalu siap dan waspada. Ini menjadi upaya dini untuk mencegah terjadinya korban jiwa maupun harta,” kata Gubernur.

 

Bentuk bencana lain yang juga patut menjadi perhatian seluruh pihak adalah akibat perbuatan manusia. Seperti kebakaran hutan dan lahan. “Bumi saat ini semakin berat beban yang ditanggungnya. Hal itu diperparah dengan banyaknya kerusakan yang terjadi di atas muka bumi. Akibatnya, muncul perubahan iklim global yang memicu meningkatnya frekuensi bencana alam,” ujarnya.

 

Dorongan untuk bersiap siaga menghadapi bencana juga dilakukan pemerintah. Salah satunya lewat pembentukan program KSB. “Pembentukan KSB jangan hanya seremonial, tapi harus ada tindak lanjut dan praktiknya. Harus ada pelatihan yang intensif dari setiap organisasi masyarakat sehingga masyarakat lebih siap menghadapi bencana yang tak dapat diduga datangnya,” pesannya.

 

Terhadap KSB yang sudah ada, Gubernur juga berpesan agar mewaspadai bencana yang dapat terjadi tanpa mengenal waktu. Adapun bencana yang patut diwaspadai di Kaltara adalah banjir. “Bencana banjir dapat diatasi dengan saluran air yang baik, juga membangun sikap untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mari luruskan langkah untuk sadar dan menyikapinya,” ujarnya.

 

Dalam mendukung upaya tersebut, pemerintah sejak 2017 sudah mencanangkan Gerakan Indonesia Bersih. Dengan gerakan ini diharapkan sungai bersih dari sampah. Utamanya sampah plastik. “Saya berharap pemerintah kabupaten dan kota di Kaltara dapat terus peduli pada masalah kebersihan sungai. Ini demi kenyamanan dan kesehatan hidup masyarakat. Di Kaltara pembersihan sungai diawali dari Sungai Buaya dan Sungai Selor yang tertutup tumbuhan liar,” ujarnya. (humas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB

Bantuan Hukum Bagi Warga, Biaya dari APBD

Kamis, 25 April 2024 | 11:19 WIB

Marak Kebakaran, Segera Bentuk OPD Pemadam

Kamis, 25 April 2024 | 11:17 WIB

Anak Belum Berkeadilan, Rampungkan Raperda KLA

Kamis, 25 April 2024 | 11:10 WIB
X