Banjir Tak Masuk Prioritas, Khairul Instruksikan OPD Buat Program

- Senin, 21 Oktober 2019 | 16:56 WIB

TARAKAN – Persoalan banjir kembali menjadi sorotan masyarakat setelah hujan yang mengguyur Tarakan pada Sabtu (19/10) pagi, berdampak pada tergenangnya sejumlah kawasan, terutama di Kecamatan Tarakan Barat.

Wali Kota Tarakan Khairul mengaku sudah menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membuat program penanggulangan banjir.

Khairul mengatakan, penanganan banjir tidak masuk program prioritasnya, karena sudah ditangani pemerintahan sebelumnya melalui program-program yang dilakukan.

Namun demikian, mendengar sorotan masyarakat yang masih merasakan banjir, Pemkot Tarakan akan menyiapkan anggaran untuk penanganan banjir, meski tidak sebesar di pemerintahan sebelumnya. 

“Saya sudah instruksikan PU (Dinas Pekerjaan Umum) untuk bagaimana mengatasi persoalan banjir, tapi tidak menggunakan anggaran yang besar, termasuk juga program yang lama, yang belum selesai. Itu juga akan kita lanjutkan,” ujar Khairul. 

Hal serupa juga dilakukan terhadap jaringan gas rumah tangga yang tidak masuk program prioritas, karena sudah diprogramkan pemerintahan sebelumnya. 

Dengan demikian, pihaknya saat ini fokus pada persoalan lain yang masih perlu dicarikan solusi seperti persoalan nelayan, petani, penciptaan lapangan kerja dan lain-lain. Namun, karena dinilai belum tuntas, pihaknya kembali memperjuangkan. 

Khairul menyebut data Pemkot Tarakan sekitar 16 ribu sambungan jaringan gas lagi yang harus dipasang, agar program itu dapat dinikmati seluruh masyarakat Tarakan.  

“Dan, memang 2019 ini gas rumah tangga memang tidak ada. Tapi kita baru kemarin mengusulkan, dan alhamdulillah tahun 2020 kita akan dapat lagi sekitar 5 ribu sampai 7 ribu sambungan. Itu nanti akan kita prioritaskan ke arah yang belum selesai, daerah Karang Harapan terus sampai ke Juata,” ungkapnya.  

Sementara itu, hal lain yang juga ditegaskan Khairul adalah terkait program pemasangan PDAM gratis, karena derasnya sorotan masyarakat yang mempertanyakan progres program tersebut, dampak masih ada warga yang belum terpasang di rumahnya.  

Sambungan PDAM gratis masuk program prioritas pihaknya, karena baru 53 persen PDAM terpasang di rumah-rumah warga. Berarti ada sekitar 47 persen yang belum tersambung atau jika diperkirakan secara hitung-hitungan, Khairul menyebut masih ada sekitar 18 ribu rumah lagi yang belum tersambung.

Pemerintah Kota Tarakan sendiri tidak bisa langsung menuntaskan dalam setahun, karena melihat kondisi keuangan. Sehingga program pemasangan PDAM gratis ini dianggarkan setiap tahunnya.  

“Hitungan saya sebenarnya kalau dalam setahun itu kita kerjakan 3 sampai 4 ribu, insya Allah di lima tahun masa jabatan akan selesai. Jadi tahun ini sebenarnya yang baru kita pasang itu baru 3 ribu. Jadi kalau masyarakat bilang banyak belum dapat, ya memang belum,” katanya.

Khairul membeberkan bahwa program itu sebenarnya tidak gratis, karena Pemkot Tarakan mensubsidi ke PDAM Tirta Alam dengan hitungan sebesar Rp 2 juta setiap sambungan ke rumah. Sehingga apabila dikalkulasikan untuk 3 ribu sambungan pada tahun ini, pemerintah menggelontarkan anggaran Rp 6 miliar. 

Menurut Khairul, sebenarya bisa saja Pemkot Tarakan menuntaskan secara keseluruhan dalam jangka waktu setahun dengan menggelontorkan anggaran Rp 32 miliar untuk 18 ribu sambungan, namun akan ada yang kegiatan dikorbankan. Misal, bantuan kepada nelayan. Tentu hal itu tidak diinginkan karena juga menjadi tanggung jawab yang ingin direalisasikannya. (mrs/*/sas/fen) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X