TARAKAN – Mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Wali Kota Tarakan dr H Khairul M Kes membuka latihan peningkatan sinergitas, profesionalisme, dan respons time, dalam operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan kapal tenggelam, yang dilaksanakan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan di Tarakan, Senin (22/10).
Dalam arahannya, wali kota menilai pelatihan tersebut penting untuk melatih koordinasi dan kerja sama antarinstansi, dalam upaya memperlancar penanganan bencana.
Karena dari pengalamannya ketika masih menjabat Sekretaris Kota Tarakan, koordinasi antarinstansi dalam penanganan bencana dinilai masih kurang.
“Harapan kami ke depan bahwa penanganan dan pencegahan bencana bekerja sama dengan BPBD setempat, baik level kota maupun level provinsi, mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” harap wali kota.
Selain itu, wali kota juga berharap perlu dilakukan simulasi mitigasi bencana. Penting dilaksanakan sebagai upaya menyiagakan diri jika terjadi bencana atau musibah. “Misal jika terjadi gempa bumi, apa yang harus dilakukan,” katanya.
Pemerintah Kota Tarakan di bawah kepemimpinan dr H Khairul M Kes dan Effendhi Djuprianto, telah mengupayakan percepatan dalam menangani musibah. Di antaranya dengan melaksanakan program call center 112.
Melalui program tersebut, Pemerintah Kota Tarakan menerima aduan masyarakat yang membutuhkan bantuan dengan layanan sementara yakni ambulans, mobil jenazah, dan pemadam kebakaran. Namun ke depan akan mengupayakan untuk semua layanan pengaduan.
Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga mendukung upaya Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan yang ingin mengusulkan kenaikan status. Dari Pos SAR Tarakan menjadi Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, yang akan membawahi wilayah Kalimantan Utara.
“Kita berharap kalau naik status lebih bagus. Tentu koordinasi pasti akan lebih bagus, lebih banyak, karena kalau namanya kantor dengan pos, kan beda,” harap wali kota. (adv/mrs/udi)