Pemuda Harus Berkarakter Tangguh

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 13:41 WIB

TANJUNG SELOR – Di era millenial ini, dibutuhkan pemuda yang berkarakter tangguh. Yakni, pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, beriman dan bertakwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas.

Selain itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie juga menyatakan pemuda pun harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan dan kepeloporan yang mumpuni, serta harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional.

Itu disampaikan Gubernur saat membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada apel peringatan Sumpah Pemuda ke-91 di Lapangan Agatish Tanjung Selor, Senin (28/10).

Harapan tersebut sejalan dengan tema peringatan Sumpah Pemuda tahun ini. Yakni, “Bersatu Kita Maju”. “Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada 1928 dalam Sumpah Pemuda bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa,” ujarnya.

Disampaikan pula pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. Di satu sisi, ia memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya apabila pemuda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.

“Tema tahun ini, menjadi keharusan untuk diwujudkan oleh pemuda Indonesia. Dimana pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia,” ujarnya.

Menurut Irianto, kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang sesungguhnya kalau masa depan hanya dipandang sekadar sebagai proses lanjut dari masa kini yang akan tiba dengan sendirinya.

“Generasi muda harus merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan,” pesannya. (humas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

30 Sekolah SD di PPU Jadi Sampel Survei Kemenkes

Selasa, 23 April 2024 | 15:09 WIB
X