TANJUNG SELOR - Pembangunan Toko Indonesia di Kecamatan Krayan, Kebupaten Nunukan memasuki tahap finishing, dan siap difungsikan awal 2020. Dengan demikian, warga setempat semakin mudah mendapatkan produk-produk dalam negeri.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat-Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Sunardi menyebut, saat ini pembangunan mencapai 80 persen. Sisanya, 20 persen pengerjaan interior bangunan.
“Mungkin ada pengecatan dan sebagainya lagi yang perlu diselesaikan. Dan, kami pastikan itu tidak terlalu lama. Target awal 2020 harus digunakan. Karena untuk materialnya sudah ada semua. tinggal dikerjakan,” kata Sunardi, Minggu (3/11).
Ia menerangkan, Toko Indonesia dibangun dengan anggaran Rp 15,6 miliar yang bersumber dari APBD Kaltara selama 3 tahun berturut-turut, mulai dari 2017 hingga 2019.
Jika pembangunan sudah selesai, akan diserahkan kewenangannya ke Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi-Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara untuk dikelola.
“Kalau kami di DPUPR-Perkim Kaltara hanya membangan sarana prasarananya saja,” ujarnya.
Dia juga menyebut, selain di Krayan, Toko Indonesia pun akan dibangun di beberapa titik. “Saat ini, PLBN (pos lintas batas negara) juga sedang dalam proses,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop-UKM Kaltara, Hasriani menjelaskan, nantinya produk-produk dalam negeri yang dijual di Toko Indonesia, pendistribusiannya bisa menggunakan anggaran subsidi ongkos angkut (SOA) barang.
“Selama ini, SOA barang juga sampai ke Krayan. Nantinya SOA barang ini disalurkan ke Krayan dan ditampung di Toko Indonesia,” ujarnya.
Lanjut dia, setelah ditampung di Toko Indonesia, akan ada yang mengatur barang tersebut seperti distributor. “Harga tidak berubah. Tetap sama dengan harga di daerah lain, karena disubsidi,” kata dia.
Namun begitu, pihaknya akan membahas hal itu lebih lanjut setelah Toko Indonesia sudah rampung. “Nanti kita rapatkan terlebih dahulu,” ujarnya. (*/fai/fen)
