TANJUNG SELOR – Membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing merupakan fokus program pemerintah tahun ini. Namun untuk menciptakan hal itu, tentu perlu beberapa hal. Salah satunya, upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Guna mendukung upaya tersebut, Pemprov Kaltara melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali menyelenggarakan program dokter terbang yang merupakan layanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Pelayanan yang diberikan kali ini, berbeda dengan sebelumnya. Karena didukung peralatan yang lebih baik yaitu EKG dan ECG. “Program ini sudah berjalan beberapa tahun, namun dilakukan inovasi pada beberapa aspek dalam kegiatan tersebut. Sehingga pelaksanaannya jauh lebih baik,” kata Sekprov Kaltara H. Suriansyah saat memimpin rombongan tim dokter terbang ke Desa Tau Lumbis, Nunukan, Jumat (1/11) lalu.
Sebelumnya, Sekprov bersama tim dokter terbang juga mengunjungi Desa Pujungan. Kala itu, warga mendapatkan layanan kesehatan 2 dokter spesialis. Yakni, dokter spesialis penyakit dalam dan kandungan. Sementara, di Tau Lumbis tim menurunkan 3 dokter spesialis yaitu dokter spesialis anak, kandungan dan penyakit dalam.
“Tau Lumbis memiliki 167 KK (kepala keluarga) dengan 793 jiwa penduduknya. Desa ini terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia. Untuk menggapainya butuh 7 jam perjalanan melalui alur sungai berjeram,” tuturnya.
Selama pelayanan dilakukan, sebanyak 252 warga Tau Lumbis menikmati manfaat pelayanan dokter terbang. “Upaya memberikan layanan kesehatan yang maksimal bagi warga, tidak memandang jauh atau dekat. Seyogianya harus sama. Untuk itu, Gubernur Kaltara (Dr H Irianto Lambrie) dengan berbagai programnya terus menekankan upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk masyarakat yang berada di daerah terpencil,” ujarnya. (humas)