TANJUNG SELOR – Pertumbuhan ekonomi Kaltara berdasarkan data Badan Pusat Statistik tumbuh 6,53 persen. Sedangkan provinsi induk, Kaltim di angka 6,89 persen.
Pertumbuhan ekonomi di Kaltara tersebut, kata Kepala BPS Kaltara Eko Marsoro, meningkat dari tahun sebelumnya. Dia juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi semua provinsi di Kalimantan mengalami peningkatan. Namun, Kaltim, Kaltara dan Kalteng yang mengalami pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Regional Kalimantan.
“Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan masing-masing sebesar 4,95 persen dan 3,72 persen,” ungkapnya, Selasa (6/11).
Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan III 2019, kata dia, tumbuh 6,53 persen. Sementara, di 2018 lalu hanya 4,63 persen. Dan, pertumbuhan itu pun didorong oleh hampir semua lapangan usaha. Namun, dia menyebut konstruksi menyumbang 12,15 persen. Kemudian diikuti jasa pendidikan sebesar 9,95 persen, serta perdagangan besar dan eceran 8,95 persen.
“Jika kita melihat dari sektor lapangan usaha di Kaltara, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama, yakni pertambangan dan penggalian sebesar 25,94 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 16,08 persen, konstruksi sebesar 13,93 persen dan perdagangan besar/eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,27 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 68,23 persen,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kaltara di triwlan III ini meningkat dari triwulan II. Pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 1,25 persen. Ini disebabkan oleh pertumbuhan yang terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 1,29 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit rumah tangga sebesar 3,34 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 4,07 persen dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 1,73 persen.
“Komponen-komponen itu tumbuh positif. Namun, pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 0,65 persen,” sebutnya.
Ia menambahkan, secara total pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan I sampai III tumbuh 7,19 persen, dibanding periode yang sama pada 2018 lalu, yang sebesar 5,01 persen. (*/fai/fen)
