TANJUNG SELOR - Proses pendaftaran penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati yang dibuka Partai Golkar Bulungan telah berakhir Senin (4/11). Ada 7 figur yang resmi mendaftar dan langsung mengembalikan formulir penjaringan. Dari jumlah tersebut, satu nama untuk penjaringan bakal calon wakil bupati, yakni Jalung Merang.
Sementara, 6 nama lainnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati. Keenam nama tersebut yaitu Abdul Djalil Fatah, Syaiful Herman, Sigit Muryono, Syarwani, Idewan Budi Santoso dan Najamuddin.
Ketua DPD II Partai Golkar Bulungan Syarwani mengatakan, sesuai petunjuk pelaksanaan untuk persyaratan pendaftaran, dari semua nama itu sudah memenuhi syarat. Selanjutnya akan menindaklanjuti melalui mekanisme petunjuk pelaksana dengan rapat pleno tingkat DPD II Partai Golkar Bulungan.
"Hasil rapat pleno akan menjadi keputusan dan dibuatkan berita acara untuk disampaikan secara resmi ke DPP melalui DPD I Partai Golkar Kaltara," ujarnya, Selasa (5/11).
Hasil keputusan dikeluarkan rekomendasi figur yang diusung tetap menunggu dari DPP Partai Golkar. "Kita berharap keputusan DPP tidak terganggu dengan agenda munas. Jika memang harus menunggu hasil munas, saya kira masih cukup waktu," ungkapnya.
Menurut Syarwani, mekanisme DPP yang akan memutuskan satu nama yang diusung. Seperti halnya partai politik lain melakukan survei terhadap nama-nama bakal calon yang mendaftar. Untuk Partai Golkar belum ada instruksi dari DPP terkait survei tersebut.
Dia mengungkapkan, mekanisme survei dilakukan setelah merampungkan proses pendaftaran penjaringan dan disampaikan secara resmi kepada DPP. "Survei itu sudah menjadi ranah dan kewenangan DPP," imbuhnya.
Bila berkaca pada pilkada 2010 dan 2015, surat resmi yang dibawa DPD II Partai Golkar Bulungan merupakan hasil keputusan dari DPP. DPD II Partai Golkar Bulungan hanya membuatkan pengantar saja.
Syarwani merupakan salah satu kader partai yang ikut meramaikan pendaftaran penjaringan, selain Abdul Djalil Fatah yang juga sama-sama kader Partai Golkar. Dia menilai nama-nama yang sudah mendaftar dari luar kader memiliki peluang dan kapasitas untuk bisa diusung Partai Golkar maju pada pilkada nanti.
"Peluang yang sama dimiliki oleh nama-nama pendaftar penjaringan. Baik itu kader maupun non kader. Kita di kabupaten tak mempunyai kapasitas kewenangan untuk memutuskan," ujarnya. (uno/fen)
