TANJUNG SELOR – Sejumlah pembangunan di wilayah perbatasan mendapatkan evaluasi dari Pemprov Kaltara. Bahkan, pembangunan yang belum selesai akan dilanjutkan di 2020 mendatang.
Dikatakan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, infrastruktur yang sudah dibangun di Kaltara, khususnya di wilayah perbatasan yang belum selesai, baik didanai APBD Kaltara maupun APBN masih dianggarkan di 2020. Terutama pada pembangunan infrastruktur besar seperti pos lintas batas negara (PLBN) di wilayah Sebatik dan Long Midang.
“Dari segi anggaran kita sudah siapkan dan proses lelang sudah berjalan. Selain dua PLBN itu, nanti disusul di Labang dan Long Nawang,” ungkapnya.
Ia membeberkan, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) selaku pihak yang melaksanakan pembangunan PLBN di perbatasan ditargetkan selesai pada Maret 2021.
“Kita juga tetap melakukan pengawasan dan evaluasi untuk mengetahui progres pembangunan di perbatasan. Pemprov Kaltara juga terus berkoordinasi dengan satker maupun kepala balai dari Kementerian PUPR,” kata dia.
Selain PLBN, lanjut dia, pembangunan lainnya seperti infrastruktur pendidikan secara simultan juga akan ditingkatkan. Khususnya kewenangan Pemprov Kaltara pada SMA dan SMK, telah dilakukan peningkatan seperti diberlakukan Ujian Nasional berbasis komputer di wilayah perbatasan, masuknya jaringan internet, perbaikan kualitas guru, beasiswa dan pengiriman pelajar berprestasi.
“Bukan hanya itu saja, lulusan SMA dan SMK di perbatasan, mengikuti pendidikan lanjutan baik dalam maupun luar negeri. Sudah banyak anak-anak perbatasan yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri seperti ke Cina. ada beberapa wilayah seperti Kabudaya, Lumbis dan lainnya,” bebernya.
Dari sisi infrastruktur kesehatan, Irianto mengatakan, sejumlah program seperti dokter spesialis terbang juga akan dilaksanakan kembali 2020 mendatang. Termasuk peningkatan sarana dan prasarana RS Pratama di wilayah perbatasan. “Kita juga melakukan penambahan dokter dan perawat, termasuk kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan,” ujarnya. (*/fai/fen)
