TANJUNG SELOR – Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Pasal 70 disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Diklat PIM menjadi bagian penting untuk mewujudkan hal tersebut, terlebih untuk karier ASN.
Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie saat menghadiri Penutupan Diklat PIM IV Angkatan III di Kantor Badan Pendidikan Latihan (Bandiklat), Rabu (06/11).
Irianto mengatakan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltara berusaha mengemban amanat UU dengan terus berupaya mengembangkan kompetensi aparatur yang baik melalui pelatihan klasikal maupun pelatihan non klasiklal.
“Untuk itu, Diklat PIM tidak hanya membuat para ASN mengerti akan kepemimpinan. Diklat PIM juga harus mampu merubah perilaku ASN menjadi lebih baik, mempunyai daya saing, disiplin, santun, cerdas serta respons cepat,” kata Gubernur.
Sesuai informasi dari BPSDM Kaltara, Diklat PIM Angkatan IV tahun 2019 diikuti sebanyak 34 orang. Di antaranya lulus dengan predikat sangat memuaskan berjumlah 7 orang, lulus dengan predikat memuaskan sejumlah 23 orang. Kemudian yang lulus dengan predikat cukup memuaskan berjumlah 4 orang.
“Sesuai informasi, dari 34 orang yang mengikuti Diklat PIM IV, di antaranya terpilih 5 terbaik. Harapan saya dari 5 terbaik tadi, salah satunya dapat ikut dilombakan dalam ajang inovasi nasional. Seperti Sipelandukilat milik Disdukcapil Kaltara, yang terpilih masuk sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik,” ungkapnya.
Selain menutup Diklat PIM IV Angkatan IV, Irianto juga melakukan pelepasan kontingen pornas, popnas dan peparnas di lingkungan Pemprov Kaltara. Sebanyak 84 orang yang terdiri dari atlet dan pelatih akan berangkat mewakil Kaltara bertanding di Pornas Kopri, Popnas dan Peparnas. (humas)
