TANJUNG SELOR – Lapangan terbang di sejumlah daerah perbatasan dan pedalaman, menjadi salah satu satu target Pemprov Kaltara untuk dibenahi, selain pelabuhan, dermaga maupun akses darat.
Ada 8 lapangan terbang yang ditargetkan dapat memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan. Yakni, di Long Layu dan Binuang, Nunukan, serta di Long Nawang, Data Dian, Pujungan, Long Alango, Long Sule, Long Pala yang berada di Malinau.
Lapangan terbang itu, kata Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian Dishub Kaltara, Andi Nasuha, perlu dilakukan pembenahan, agar memenuhi persyaratan. Misal, obstacle yang dapat mengganggu pendaratan maupun take off pesawat.
Selain itu, juga dibutuhkan kelengkapan alat komunikasi. Pihaknya juga berupaya memperpanjangan runway dan melengkapi lapangan terbang di perbatasan dan pedalaman dengan alat pemadam kebakaran.
Dengan progres saat ini, dirinya optimistis persyaratan-persyaratan tersebut bisa terpenuhi pada 2020 mendatang. “Untuk perpanjangan runway seperti di Pujungan itu panjang awal 440x26 meter. Setelah dilakukan perpanjangan runway menjadi 510x26 meter. Itu salah satu contoh progresnya,” ujar Andi Nasuha, Rabu (13/11).
Namun, dia menyatakan pengembangan lapangan terbang juga memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Seperti di Pujungan yang menjadi fokus saat ini, ada kendala pada anggaran yang bersumber dari APBD Malinau.
Pemkab Malinau, kata dia, telah membantu merealisasikan anggaran, namun belum cukup. “Saya tidak tahu persis berapa anggarannya. Namun, masih ada kekurangan pada alat komunikasi dari darat ke pesawat,” ujarnya.
Setelah di Pujungan, fokus selanjutnya yaitu Data Dian. “Anggaran terbatas. Kalau tahun ini, kita ada anggaran sekitar Rp 3 miliar. Namun, itu tidak cukup untuk 8 lapter. Jadi pelan-pelan kita penuhi satu per satu,” ujarnya. (*/fai/fen)
