Hapus Tato Gara-Gara Lamaran Kerja Ditolak dan Ingin Hijrah

- Kamis, 14 November 2019 | 19:42 WIB

Bagi penggemarnya, tato merupakan karya seni. Namun, tak sedikit juga yang akhirnya menyesal telah “melukis” beberapa bagian tubuhnya dengan seni merajah itu. Dan, ingin menghapusnya.

SEPTIAN ASMADI, Tarakan

SINAR laser berwarna merah merajah kulit Chandra Saputra. Pria yang biasa disapa Chandra, mencoba untuk menenangkan diri dengan cara berbincang dengan si penghapus tato. Meski dirinya juga terlihat merasakan sakit akibat sengatan laser.

Pria yang berumur 21 tahun itu membulatkan tekad untuk menghapus tatonya yang telah menghias tubuhnya sejak dua tahun lalu. Upaya membersihan tubuhnya menjadi langkah awal agar ia bisa diterima kerja oleh beberapa perusahaan.

“Bulan lalu dua kali saya sempat melamar (pekerjaan), tapi engga diterima gara-gara tato ini,” ujarnya.

Chandra mengaku tato yang dia buat hanya untuk gaya-gayaan ala pekerja seni. Tapi dalam hati kecilnya, sudah berniat menghapus tato sejak beberapa bulan lalu.

“Ada juga tato besar di punggung saya. Tapi bertahap lah. Nanti saya hapusnya. Kalau ada kegiatan serupa barulah nanti saya hapus semua,” kata pria berambut sebahu ini.

Tak hanya Chandra, warga Kelurahan Juata Laut, Sofian Nur Farid rela datang dalam kegiatan penghapus tato di gedung KNPI, Kelurahan Kampung Empat. Kegiatan yang digagas oleh beberapa klub motor dan pemuka agama di Tarakan, itu sudah dia tunggu sejak lama.

Meski dia mencoba untuk menenangkan diri. Namun rasa sakit harus dia keluarkan saat keluhan diucap dari bibirnya sambil mengabadikan momen tersebut melalui telepon genggamnya.

Selain menghapus tato agar diterima di perusahaan, pria berumur 23 tahun ini ternyata menginginkan untuk berhijrah. Selama ini, tato berupa tulisan yang ada di tangannya menjadi nilai minus di mata perusahaan.

“Kemarin waktu buat tato sepele sih. Hanya untuk fashion aja. Pengaruh lingkungan juga,” tuturnya.

Meski tato yang ada di tangannya belum terhapus dengan sempurna, ia berharap akan ada kegiatan serupa. Kelak nanti dirinya bisa menghapus tato secara maksimal oleh sengatan mesin laser seharga puluhan juta rupiah tersebut.

Lima menit setelahnya, tatonya kembali dilihat dan ditaburi salep oles dari relawan penghapusan tato gratis. “Tadi saya tanya butuh 10 kali proses biar tinta bisa terangkat semua,” katanya.

Al Bahri, penggagas penghapusan tato mengatakan, kegiatan tersebut lahir atas rasa peduli dirinya bersama berbagai anggota klub motor. Dari berbagai upaya yang dilakukan, akhirnya ia bisa meminjam alat dan tenaga ahli mesin laser tersebut.

“Dari sini saya harap bisa membuka jalan kepada teman-teman hijrah untuk menghapus tatonya,” sebutnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X