TANJUNG SELOR – Upaya menangani abrasi di Kaltara, terus dilakukan jajaran Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltara. Dijelaskan Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Dinas Kehutanan Kaltara, Nustam, saat ini di wilayah Bebatu, Kabupaten Malinau, dan Sebatik, Kabupaten Nunukan, tengah dilakukan upaya penanganan abrasi dengan menanami berbagai jenis tumbuhan, utamanya mangrove.
Nustam merincikan, total luasan daratan yang terancam abrasi dan akan ditanami mangrove, mencapai seluas 400 hektare di Bebatu, 25 hektare di Nunukan, dan 35 hektare di Sebatik.
“Jika akhir November selesai (penanaman), maka kita langsung lakukan penyulaman,” terangnya. Ia mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk memperbaiki lokasi terdampak abrasi, mencapai Rp 1,2 miliar. Kucuran tersebut bersumber dari dana bagi hasil (DBH), Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). “Anggaran itu bukan hanya pengadaan bibit saja, tapi juga termasuk plang proyek, biaya pengangkutan, pengawas, biaya pembuatan lubang tanam dan sebagainya,” bebernya.
“Jumlah bibit yang disediakan sebanyak 480.000 di Bebatu, 90. 000 di Nunukan, dan sebanyak 120.000 bibit untuk wilayah Sebatik.
Untuk wilayah Bulungan, Nustam menyebut juga belum aman dari ancaman abrasi. Khususnya di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah. (*/fai/udi)