TARAKAN - Pertamina memastikan pasokan BBM di Kalimantan serta LPG 3 kg aman dan cukup hingga akhir tahun. Hingga Oktober lalu, kuota yang diberikan ke Kaltara dinilai masih mencukupi hingga Desember.
Seperti disampaikan Manager Region Communication, Relation and CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari, solar subsidi Kalimantan ditetapkan pemerintah sebesar 906.925 kiloliter, dan konsumsi sampai Oktober terealisasi 752.522 kiloliter.
Sedangkan untuk premium, Kalimantan mendapat kuota 1.134.213 kiloliter, dan realisasinya hingga Oktober mencapai 987.444 kiloliter. Untuk LPG 3 kg, kata dia, kuota 2019 yaitu 374.824 metrik ton, dengan realisasi sampai Oktober mencapai 307.392 metrik ton.
Selain memastikan BBM dan LPG subsidi cukup, Pertamina juga memastikan BBM non subsidi selalu tersedia di SPBU, baik BBM non subsidi jenis gasoline (pertalite, pertamax dan pertamax turbo) maupun BBM non subsidi jenis gasoil (dexlite dan Pertamina dex), serta LPG non subsidi, baik 5,5 kg maupun 12 kg.
"Karena bukan barang subsidi, maka berapa pun kebutuhan masyarakat dapat kami penuhi," ujar Heppy.
Sementara itu, GM Pertamina MOR VI Boy Frans Justus Lapianm juga menyatakan bahwa kuota BBM dan LPG subsidi 2019 yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Kalimantan masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, BBM dan LPG subsidi di Kalimantan dalam kondisi aman. Sisa kuota akan kami salurkan sebaik-baiknya, agar tepat sasaran dan cukup hingga akhir tahun" ujarnya, Minggu (17/11).
Dia juga menegaskan terus melakukan koordinasi dengan aparat jika ada penyimpangan BBM dan LPG subsidi di lembaga penyalur. "BBM dan LPG subsidi merupakan produk yang rawan diselewengkan sehingga pengawasan di lembaga penyalur senantiasa kami perketat untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi,” ujarnya. (mrs/fen)