TARAKAN – Kesempatan menerima kedatangan sejumlah anggota DPD RI, Jumat (15/11), dimanfaatkan Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto menyampaikan aspirasi.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pengembangan Bandara Juwata Tarakan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama dari luar negeri ke Indonesia melalui Tarakan.
Effendhi Djuprianto mengusulkan dilakukannya perubahan regulasi yang bisa menjadikan Bandara Juwata Tarakan sebagai salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara (Wisman).
“Kementerian Perhubungan harus mengizinkan bahwa Bandara Juwata bisa didarati pesawat-pesawat yang langsung dari luar negeri,” ujarnya.
Misal, kata dia, pintu masuk di wilayah barat ada di Batam, maka Tarakan bisa ditunjuk sebagai pintu masuk untuk Indonesia Tengah.
Tarakan dinilainya sudah memiliki sarana penunjang, hanya menambah kekurangan. Seperti perpanjangan runway kurang lebih 250 meter agar bisa didarati pesawat berkapasitas besar dari luar negeri seperti airbus.
“Kalau ditambahin 250, airbus itu tidak ngejut ketika dia landing. Tadi saya ingatkan seperti itu, agar bisa jalan,” ungkapnya.
Persoalan lain adalah terkait pengembangan ekonomi kerakyatan. Effendhi Djuprianto menilai perlu sentuhan pemerintah pusat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Kaltara sehingga meringankan beban pemerintah daerah.
“Ini mungkin barangkali yang perlu juga diperjuangkan (DPD RI), agar ada program-program yang langsung diinisasi oleh kementerian yang tidak perlu lagi kami sebagai daerah terseok-seok di dalam memenuhi kewajiban,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri mengaku akan menemui kementerian terkait sesuai tugas dan kewenangannya. “Setelah pulang nanti, saya akan ketemu dengan Menteri PU dan lainnya, kemudian Menteri ESDM, termasuk ada hubungannya dengan Pertamina dan lain sebagainya yang berada di kewenangan kami,” ungkap senator asal Kaltara ini. (mrs/fen)