Sinosteel Jajaki Pembangunan Pabrik Baja

- Selasa, 19 November 2019 | 11:59 WIB

TARAKAN – Perusahaan pabrik baja asal Tiongkok, Sinosteel Equipment & Engineering Co, Ltd (Sinosteel MECC) melirik pembangunan pabrik baja dan nikel di Tarakan.

Rencana investasi itu diketahui setelah perwakilan dari Sinosteel MECC, Feng Yilun bersama asistennya menemui Wali Kota Tarakan Khairul, Senin (18/11). Namun, pihak Sinosteel enggan berbicara banyak kepada awak media terkait rencana tersebut, karena baru tahap penjajakan.

Wali Kota Tarakan Khairul, membenarkan penjajakan yang dilakukan Sinosteel. Menurutnya, Tarakan dipilih karena letaknya yang strategis dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota. Sebelumnya, pihak Sinosteel sudah meninjau ke sejumlah kota di Indonesia untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Sinosteel Coorporation dari perusahaan baja terbesar di dunia, termasuk di China. Mereka memang sedang mencari tempat investasi di Indonesia. Dia sudah keliling-keliling juga, dari Semarang, beberapa wilayah Kalimantan. Yang dianggap cocok itu di sini (Tarakan),” beber Khairul usai pertemuan.

Khairul menyambut baik rencana tersebut dan berharap bisa terwujud. Karena bakal besar investasi yang akan digelontorkan pihak Sinosteel, dan akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.

Informasi yang diperolehnya, nilai investasi yang disiapkan Sinosteel mencapai USD 2,7 miliar atau hampir mencapai Rp 40 triliun. Pemkot Tarakan, ujarnya, membuka diri bagi seluruh investor yang ingin menanamkan modalnya di Tarakan.

“Oleh karena itu, kami punya komitmen semua investor kami berikan karpet merah. Kami layani mereka dengan baik, karena itu juga bagian dari upaya memberikan pertumbuhan ekonomi yang cepat di Kota Tarakan,” ujarnya.

Dikatakan, Sinosteel membutuhkan lahan sekitar 1.000 hektare untuk membangun pabrik. Pihaknya telah memberikan gambaran lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik.

Menurut Khairul, ada lahan luas kurang lebih 750 hektare di Kecamatan Tarakan Timur yang memang dijadikan sebagai kawasan industri, karena didukung dengan kondisi kedalaman laut.

Jika terwujud, Sinosteel rencananya akan membangun dua pabrik. Yakni, pabrik pembuatan baja dan nikel. Khusus baja, bahan bakunya diimpor dari Australia, sedangkan nikel berasal dari Sulawesi. Hasil produksinya akan dipasarkan, baik dalam maupun ke luar negeri, termasuk di Tiongkok.

Sementara itu, PT PLN UP3 Tarakan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengaku siap mendukung suplai energi listrik yang dibutuhkan Sinosteel.

“Prinsipnya kami sebagai penyedia listrik siap mendukung,” ujar Manajer PT PLN UP3 Tarakan Suparje Wardiyono.

Selain daya yang ada saat ini, sesuai rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL), kata dia, PT PLN UP3 Tarakan akan mengandalkan pada dukungan sistem jaringan interkoneksi se-Kalimantan yang di dalamnya termasuk Tarakan.

Selain itu, ke depan pihaknya juga akan menambah daya dari pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) yang direalisasikan secara bertahap. Tahap pertama dalam perencanaan saat ini akan menghasilkan 18 megawatt. Disusul tahap berikutnya dengan kapasitas yang sama.  

Namun, pihaknya masih menunggu perhitungan kebutuhan energi listrik dari Sinosteel. Informasi yang diperolehnya, Sinosteel rencana membangun pabrik baja dan nikel.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X